Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Fungsi Sistem Saraf pada Tubuh Manusia


Sistem Saraf pada Tubuh Manusia – Dalam tubuh manusia, terdapat salah satu sistem penting yang berperan secara kompleks mengatur dan mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh yaitu sistem saraf. Sistem saraf ini memungkinkan kita dalam melakukan berbagai kegiatan sehari-hari, seperti berjalan, berbicara, bernapas, hingga beberapa aktivitas mental seperti berpikir.

Menjadi salah satu sistem penting dalam tubuh, sistem saraf berhubungan dengan seluruh organ yang ada di tubuh manusia. Tempat sistem saraf ini dapat diketahui di bagian otak, sumsum tulang belakang, dan beberapa tempat di seluruh organ tubuh.



Lebih lanjut, pada sebuah sistem saraf akan tersusun dari sel-sel saraf yang disebut sebagai neuron. Neuron bekerja dengan mengirimkan impuls dari panca indera ke saraf pusat (otak atau sumsum tulang belakang) dan dari saraf pusat ke organ lainnya. Dengan sistem kerja yang baik, beberapa hal dasar yang dapat dilakukan tubuh kita akan bekerja dengan baik.

Baca juga: Cara Menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh)

Baca juga: Zat Makanan yang Berfungsi Sebagai Sumber Energi 

Baca juga: Cara Menghitung Kalori Makanan Untuk Diet Sehat

Pada kesempatan kali ini kalian akan mempelajari mengenai hal dasar pada sistem saraf yang ada di dalam tubuh manusia. Berikut pembahasannya.

Pengertian sistem saraf

Saraf merupakan sebuah sistem kompleks yang berperan dalam mengoordinasikan seluruh tubuh dalam beraktivitas. Sistem saraf ini dapat memberikan fungsi tubuh dalam melakukan hal-hal dasar, seperti berjalan, berjalan, hingga berpikir.

Susunan pada sebuah sistem saraf terdiri atas sistem dari susunan sel-sel saraf atau disebut dengan neuron. Neuron dapat dibedakan berdasarkan fungsi konduksinya sebagai berikut.

  1. Neuron sensoris (aferen) memiliki peran dalam menjalarkan impuls (aksi potensial yang dijalarkan) dari reseptor menuju ke saraf pusat. Kebanyakan neuron sensoris memiliki soma di luar SSP.
  2. Neuron motoris (eferen) memiliki peran dalam menjalarkan impuls dari saraf pusat menuju ke efektor. Neuron motoris memiliki soma di medulla spinalis.
  3. Interneuron berperan memiliki peran dalam menghubungkan neuron satu dengan neuron lainnya.

Hal ini akan berhubungan dengan fungsi dari sistem saraf sendiri yang diuraikan sebagai berikut.

  1. Sel saraf sensorik yang berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
  2. Sel saraf motorik memiliki fungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
  3. Sel saraf penghubung menjadi penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.

Ciri-ciri sistem saraf

Secara umum, sistem saraf dapat diketahui ciri-cirinya sebagai berikut.

  1. Sistem saraf memiliki bagian yang tercipta dari sel-sel saraf (neuron) dan mempunyai ciri khusus yaitu mempunyai juluran sitoplasma yang panjang.
  2. Sel saraf disusun oleh sel neuroglia yang terdapat di sistem saraf pusat.
  3. Di dalam satu sel neuron, sitoplasmanya mengandung ribosom, badan golgi, retikulum endoplasma, dan mitokondria.
  4. Neuron mendapatkan suplai makanan melalui sel neuroglia yang menyelubunginya.
  5. Neuron tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson

Baca juga: Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Manusia

Baca juga: Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Baca juga: Menghitung Usia Kehamilan Manual Dan Kalkulator

Fungsi sistem saraf

Fungsi sistem saraf pada manusia memiliki beberapa fungsi umum sebagai berikut.

  1. Sistem saraf dapat engumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh (fungsi sensorik).
  2. Sistem saraf mampu mengirimkan informasi ke otak dan sumsum tulang belakang.
  3. Sistem saraf dapat memproses informasi di otak dan sumsum tulang belakang (fungsi integrasi).
  4. Sistem saraf dapat mengirimkan informasi ke otot, kelenjar, dan organ sehingga dapat merespon dengan tepat (fungsi motorik).

Susunan Sel Saraf Pada Manusia