Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Menghitung Usia Kehamilan Manual Dan Kalkulator


Perhitungan Usia Kehamilan – Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan informasi mengenai bagaimana cara mengetahui dan menghitung usia kehamilan dalam minggu. Memang bagi ibu hamil sangat penting sekali untuk mengetahui usia kandungannya supaya bisa memprediksi kapan buah hati tersebut akan lahir.



Manfaat Mengetahui Usia Kehamilan 

Tidak semua ibu hamil dapat menghitung usia kehamilannya. Meskipun terkesan sepele, namun mengetahui usia kehamilan merupakan hal yang penting bagi seorang ibu hamil. Adapun beberapa manfaat mengapa ibu hamil perlu mengetahui usia kehamilannya, diantaranya adalah sebagai berikut:

Menentukan Jadwal Tes

Dengan mengetahui berapa usia kehamilan Anda, maka akan membantu Anda dalam menentukan berbagai jadwal tes kesehatan yang harus dilakukan oleh ibu hamil. Tes yang pertama kali harus dilakukan adalah tes USG. Dimana biasanya tes tersebut dilakukan ketika kehamilan Anda memasuki usia 6 minggu.

Tes USG ini bertujuan untuk memastikan bahwa janin telah mengalami pertumbuhan pada kantong kehamilan yang tepat. Selain itu tes USG juga dapat menentukan apakah janin yang tumbuh merupakan bayi kembar berbagi plasenta atau kantung ketuban. Apabila pada tes sebelumnya terdeteksi mengalami salah satu dari kedua hal tersebut, maka tes USG akan dilakukan kembali  di antara minggu ke-11 dan ke-14 usia kehamilan untuk memastikannya.

Selain tes USG, seorang ibu hamil juga akan melakukan tes darah AFP (Alpha Fetoprotein). Dengan mengetahui usia kehamilan seorang ibu maka akan membantu dokter dalam menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan tes AFP. Tes darah AFP ini idealnya akan dilakukan di antara minggu ke-16 dan minggu ke-18, yang bertujuan untuk skrining atas risiko bayi cacat lahir.

Menentukan Hari Perkiraan Lahir (HPL)

Secara umum, dalam menentukan usia kehamilan biasanya ibu hamil akan dibantu oleh dokter ataupun bidan. Apabila perkiraan usia kehamilan sudah diketahui, maka dokter atau bidan akan memantau perkembangan kehamilan Anda. Termasuk kapan hari perkiraan kelahiran janin Anda. Ketika HPL telah diketahui, maka sembari menanti hari itu tiba Anda dapat mempersiapkan kelahiran dengan cara mengikuti senam hamil atau kelas yoga ibu hamil.

Menentukan Metode Persalinan 

Bagi ibu hamil, mengetahui usia kehamilan bermanfaat untuk merencanakan proses persalinan nantinya. Baik persalinan secara normal maupun operasi caesar. Apabila Anda sebagai ibu hamil merencanakan persalinan normal, merupakan hal yang sangat penting mengetahui usia kehamilan Anda. Terutama ketika usia kehamilan sudah melampaui batas namun tanda-tanda akan melahirkan belum terjadi.

Akan tetapi, bagi Anda yang merencanakan kelahiran melalui operasi caesar, mengetahui usia kehamilan dapat membantu dalam memprediksi kelahiran secara tepat. Hal itu dikarenakan, apabila terjadi kesalahan dalam menghitung usia kehamilan dikhawatirkan dapat menyebabkan janin belum siap lahir secara sempurna. Selain beberapa hal tersebut, dengan mengetahui usia kehamilan, nantinya dapat membantu dokter dalam mempertimbangkan cara induksi yang tepat sesuai dengan usia kehamilan Anda.

Baca juga: Cara Menghitung Masa Subur Yang Benar

5 Metode Menghitung Usia Kehamilan

Ada beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk menghitung usia kehamilan, di antaranya:

Metode Hitungan Kalender (Rumus Naegele)

Rumus Naegele merupakan rumus menghitung usia kehamilan yang sangat populer dan banyak digunakan oleh para ibu hamil. Hal itu dikarenakan dalam proses penghitungannya tergolong sederhana dan sangat mudah. Terlebih apabila Anda cenderung mempunyai siklus menstruasi yang teratur yakni sekitar 28-30 hari. 

Selain itu, dengan metode hitung kalender ini Anda juga dapat menghitung Hari Perkiraan Lahir (HPL) calon buah hati Anda. Yang paling penting, usahakan untuk selalu mencatat siklus haid Anda secara rutin.

Menggunakan Kalkulator Kehamilan

Kalkulator kehamilan akan membantu Anda dalam menghitung usia kehamilan Anda secara cepat dan instan. Sama seperti metode sebelumnya, kalkulator kehamilan online juga banyak diminati oleh para ibu hamil. Dimana dalam mengaplikasikannya tergolong cukup mudah  dan menawarkan akses yg lebih fleksibel. Cara menggunakannya cukup dengan memasukkan tanggal, bulan dari HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir), serta siklus haid Anda. Maka nanti akan diketahui hasilnya.

Metode USG

Pemeriksaan melalui USG biasanya akan direkomendasikan oleh dokter ketika usia kehamilan Anda memasuki 4-6 minggu. Dalam pemeriksaan ini, Anda tidak hanya akan mengetahui berapa usia kehamilan Anda, namun juga dapat mengetahui perkembangan janin dalam kandungan, kesehatan janin, serta jenis kelamin janin. Cukup lengkap bukan.

Metode Deteksi Gerakan Janin

Bagi Anda yang baru pertama kali hamil, apabila Anda merasakan adanya pergerakan janin, maka perkiraan usia kehamilan Anda adalah sekitar 18-20 minggu. Sedangkan bagi Anda yang sudah pernah hamil sebelumnya, usia kehamilan diperkirakan menginjak 16-18 minggu ketika Anda sudah mulai merasakan pergerakan janin.

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan metode sebelumnya, cara menghitung usia kehamilan menggunakan metode ini dinilai tidak begitu akurat. Namun bukan berarti metode ini tidak patut dicoba ya, Anda boleh saja mencobanya dirumah dengan melakukan deteksi manual dan mulai mengamati gerakan janin Anda.

Menggunakan USG

Sebelum melakukan pemeriksaan kehamilan menggunakan USG, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis USG, yakni USG Transviginal (USG yang dilakukan di awal usia kehamilan), dan USG Transabdominal (USG yang dilakukan ketika kandungan sudah membesar dan dilakukan di dinding perut).

USG dapat mendeteksi usia kehamilan Anda dengan tingkat keakuratannya yang tinggi yakni mencapai 95%. Oleh karena itu pemeriksaan melalui USG dinilai salah satu cara yang paling akurat yang dapat digunakan.

Cara Menghitung Usia Kehamilan dalam Minggu

Seringkali terdengar, ketika seseorang menanyakan usia kehamilan maka mereka akan cenderung mengatakan dengan hitungan bulan. Terutama ketika Anda bertanya pada ibu hamil, mereka lebih terbiasa mengatakan usia kehamilannya dengan hitungan bulan. Misalnya baru 3 bulan, 6 bulan, 7 bulan dan seterusnya. Padahal ada istilah yang lebih tepat untuk menyatakan usia kehamilan.

Menurut panduan American Obstetrician and  Gynecologists (ACOG), usia kehamilan yang tepat dinyatakan dalam minggu  dan dibagi menjadi 3 trimester, yaitu:

  • Trimester pertama: rentang usia kehamilan dari 0-14 minggu
  • Trimester kedua: rentang usia kehamilan dari 14-27 minggu
  • Trimester ketiga: rentang usia kehamilan dari 27-40 minggu

Cara yang tepat untuk menghitung usia kehamilan yaitu dengan menentukan kapan mendapatkan menstruasi terakhir kali. Termasuk dua minggu sebelum Anda dinyatakan positif hamil. Hal itu lantaran proses pembuahan dapat terjadi pada dua minggu setelah Anda menstruasi. Oleh karenanya, rata-rata usia kehamilan dari mulai proses pembuahan sampai dengan melahirkan adalah 40 minggu bukan 9 bulan.

Jadi, jika dilakukan penghitungan sampai dengan melahirkan nantinya usia kandungan secara umum adalah selama 280 hari atau 40 minggu. Apabila sebelum 37 minggu bayi telah lahir maka tergolong pada kelahiran prematur, namun apabila kelahiran bayi melewati usia 42 minggu maka tergolong kelahiran postmature.

Cara Menghitung Usia Kehamilan Secara Manual

Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan dan salah satunya yaitu secara manual, syaratnya anda harus tahu kapan tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT). Sebenarnya cara menghitung usia kehamilan dalam minggu cukup mudah yang penting tahu kapan terakhir haid anda alami.

Contoh 1:

Sebagai contoh misalnya seorang ibu hamil dengan HPHT 14 April 2016 ingin menghitung dengan kalender kehamilan. Berapa usia kehamilannya dalam minggu pada tanggal 4 Agustus 2016.

• Kurangi 4 Agustus 2016 dengan 14 April 2016 dengan cara matematika

• Hari : 4 – 14 | Bulan : 8 – 4 | Tahun : 2016 – 2016 . Didapatkan hasil hari : 20 hari | bulan : 3 bulan | tahun : 0. Hasil akhir adalah 3 bulan lebih 20 hari.

• 1 Bulan dihitung 28 hari (bukan 30 hari seperti umumnya), 1 bulan terdiri dari 4 minggu.

• 3 Bulan 20 hari berarti 12 minggu ditambah 2 hingga 3 minggu. Total diperoleh 14 – 15 minggu.

• Satu hal penting yang harus diketahui bila menggunakan rumus ini: ada faktor koreksi yang harus ditambahkan ke hasil yang telah didapatkan di atas.

Berikut adalah faktor koreksinya: