Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Materi, Rumus Gerak Parabola dan Contoh Soal


Rumus Gerak Parabola dan Contoh Soal – Materi gerak parabola menjadi salah satu jenis gerak yang memiliki lintasan. Dari namanya, lintasan dari gerak ini berbentuk parabola dan tidak bergerak lurus. Namun, gerak parabola sendiri merupakan gabungan antara gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Kedua konsep gerak tersebut berhubungan dengan gerak lurus.

Berdasarkan hubungan GLB dan GLBB, gerak parabola diartikan sebagai  gerak dua dimensi suatu benda yang bergerak membentuk sudut elevasi dengan sumbu x atau sumbu y. Sumbu x (horizontal) merupakan GLB dan sumbu y (vertikal) merupakan GLBB. Kedua gerak ini tidak saling memengaruhi, hanya saja membentuk suatu gerak parabola.



Gerak parabola sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada bola yang dilempar dari menara yang tinggi akan dapat mencapai ketinggian tertentu sebelum turun karena tertarik gaya gravitasi. Gerak yang dialami oleh bola ini disebut dengan gerak parabola.

Baca Juga: Pembahasan dan Cara Menentukan Pereaksi Pembatas

Baca Juga: Contoh Soal Metode Grafik Pada Program Linear

Baca Juga: Rumus GLBB atau Gerak Lurus Berubah Beraturan

Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai materi dan rumus dari gerak parabola. Berikut pembahasannya.

Konsep gerak parabola

Gerak parabola dikenal juga sebagai gerak peluru. Gerak parabola memiliki lintasan yang berbentuk parabola dan tidak bergerak lurus. Beberapa kegiatan sehari-hari berhubungan dengan gerak parabola seperti ketika melemparkan bola atau gerakan yang dilakukan oleh seseorang yang sedang maju dan melemparkan sebuah benda.

Gerak ini terciptas atas perpaduan gerak arah horizontal pada sumbu x dan gerak vertical pada sumbu y. Ketika gerak ini terjadi, dapat diasumsikan tidak ada hambatan udara yang mempengaruhi, namun ketika benda mulai jatuh akan ada percepatan yang terjadi karena terpengaruh gaya gravitasi.

Misalnya, ketika sebuah bola dilempar dari menara dengan kecepatan awal horizontal sebesar Ux dan kecepatan awal vertikalnya Uy = 0. Komponen kecepatan dalam horizontal adalah konstan atau tetap karena tidak ada percepatan dalam arah horizontal. Sementara itu, komponen kecepatan arah vertikal mengalami percepatan yang sama dengan percepatan gravitasi (9,8 ms-2).

Rumus gerak parabola

Pada gerak parabola terdapat sebuah durasi lamanya bola di udara bergantung pada gerak vertikalnya. Di lain sisi, besar dan arah dari kecepatan bola akan terus berubah seiring waktu. Tentunya, hal ini harus diimbangi dengan penghitungannya yang tepat sesuai dengan komponen dari sebuah gerak itu sendiri. Berikut beberapa rumus-rumus yang melatarbelakangi gerak parabola.

1. Besar kecepatan bola

Besar kecepatan bola dapat dirumuskan sebagai berikut.

V­ = √ Vx ² + Vy ²

Keterangan:

vy = komponen kecepatan bola dalam arah vertikal

vx = komponen kecepatan dalam arah horizontal (konstan)

2. Arah kecepatan benda pada gerak parabola

Arah kecepatan benda dalam gerak ini dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut.

tan θ = vy / vx

3. Ketinggian Maksimum

Ketinggian maksimum dapat dikatakan sebagai sebuah titik tertinggi yang dapat dicapai sebuah benda saat melakukan gerak parabola. Saat benda mencapai ketinggian maksimum, komponen kecepatan dalam arah sumbu-Y nya adalah sama dengan nol (vy = 0). Dengan mensubtitusi persamaan di atas ke dalam persamaan posisi dalam arah sumbu-Y sebelumnya, ketinggian maksimum yang dapat dicapai benda dapat dirumuskan sebagai berikut.

Tymaks = (Vo sin θ ) / g

4. Jangkauan Maksimum

Jangkauan maksimum (xmaks) adalah jarak horizontal terjauh yang dapat dicapai atau dijangkau oleh benda saat melakukan gerak parabola. Saat benda mencapai jangkauan maksimum maka tinggi benda adalah y = 0. Waktu yang diperlukan benda untuk mencapai jangkauan maksimum (txmaks) adalah dua kali waktu yang diperlukan benda untuk mencapai ketinggian maksimum atau dapat dirumuskan sebagai berikut.

Txmaks = (2Vo sin θ ) : g

Dengan mensubtitusi persamaan di atas ke dalam persamaan posisi dalam arah sumbu-X sebelumnya, jangkauan maksimum yang dapat dicapai benda dapat dirumuskan sebagai berikut.

Xmaks = (Vo² sin 2θ) : g

Baca Juga: Rumus GLBB atau Gerak Lurus Berubah Beraturan