Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Hubungan Dua Garis Sejajar, Berpotongan, dan Berimpit Kelas 4 SD


Hubungan Dua Garis, Sejajar, Berpotongan, dan Berimpit – Garis dalam pembelajaran matematika merupakan salah satu materi wajib yang harus dipahami. Hal ini karena konsep garis menjadi dasar untuk pemahaman materi selanjutnya yang berhubungan dengan bentuk bidang seperti bidang datar maupun bidang ruang.

Garis sendiri dapat dimaknai sebagai sekumpulan titik-titik yang membentuk deret sehingga berhubungan. Garis ini dapat dibentuk dengan satu kali tarikan yang apabila ingin membuat lurus dapat menggunakan alat penggaris. Tentunya, garis yang beraturan perlu dibentuk agar menyusun sebuah bidang.



Baca Juga: Garis Berpotongan Kelas 4 SD dan Contoh Soal

Baca Juga: Rumus Pencerminan Terhadap Garis X = H

Baca Juga: Rumus Persamaan Garis Lurus Dan Gradien

Pada kesempatan kali ini kalian akan mempelajari mengenai garis dan hubungan antargaris sendiri. Berikut pembahasannya.

Pengertian garis

Garis memiliki konsep dengan penyusunnya yang dapat terdiri atas beberapa titik-titik yang saling bersebalahan atau memanjang di beberapa arah. Dari pengertiannya sendiri dapat dipahami bahwa titik yang digambar dengan cara berderet akan menjadi sebuah garis dan dapat dilakukan sampai tidak terhingga banyaknya.

Hubungan antargaris

Garis sendiri memiliki hubungannya di masing-masing penggambarannya. Hubungan antargaris akan disampaikan pada pembahasan berikut ini.

1. Garis sejajar

Pada sebuah garis sejajar akan selalu memiliki ciri khas untuk tidak pernah berpotongan meskipun garis diperpanjang sampai tak terhingga. Garis sejajar sendiri memiliki notasi yang dapat digunakan pada dua garis yang sejajar dengan simbol “//”.

2. Garis berpotongan

Garis berpotongan dapat dibentuk berdasarkan dua garis yang apabila kedua garis tersebut mempunyai sebuah titik potong (titik persekutuan). Garis berpotongan dapat dilihat pada gambar ini dengan keterangannya bahwa garis g berpotongan dengan garis h di titik P. Adapun garis m berpotongan dengan garis n di titik O dengan ∠O=90⁰. dalam hal ini garis m dikatakan berpotongan tegak lurus dengan garis n, ditulis m丄n.

3. Garis berimpit

Garis berimpit dapat dikatakan begitu apabila ada dua garis yang saling menempel dan searah sehingga memiliki tak hingga titik persekutuan. Oleh karena itu, dua garis yang berimpit terlihat seperti hanya satu garis. Dua garis yang berimpit dapat dilihat pada jam dinding yang menunjukan pukul 12.00. Pada pukul 12.00, terlihat pada jarum jam panjang dan jarum jam pendek saling berimpit.

Baca Juga: Contoh Soal Pembagian Bersusun Kelas 4 SD

Baca Juga: Pembulatan Dan Penaksiran Kelas 4 SD

Baca Juga: Soal Matematika Tentang Waktu (Matematika SD)

Jenis Sudut yang Terbentuk dari Perpotongan Dua Garis

Sebelum melanjutkan materi mengenai hubungan antar dua garis dan sudut yang terbentuk, mari kita mengenal sudut terlebih dahulu. Sudut adalah daerah yang dibatasi oleh dua sinar garis yang bertemu di satu titik pangkal. Perhatikan gambar sudut di bawah.

Keterangan: O = titik pangkal, OA dan OB = kaki sudut, dan ∠AOB = daerah sudut.

Dilihat dari besar sudutnya, jenis – jenis sudut meliputi sudut lancip, sudut siku – siku, sudut tumpul, sudut lurus, dan sudut refleks. Kriteria masing – masing jenis sudut dapat disimak pada penjelasan di bawah.

Jenis – Jenis Sudut:

  1. Sudut Lancip: 0o ≤ θ < 90o
  1. Sudut Siku-Siku θ = 90o
  1. Sudut Tumpul: 90o < θ < 180o
  1. Sudut Lurus θ ≤ 180o
  1. Sudut Refleks 180o < θ < 360o

Pembahasan hubungan antar sudut juga memuat hubungan sudut komplemen dan suplemen. Apa itu sudut komplemen dan sudut suplemen? Simak penjelasannya berikut.

Komplemen ~ Sudut Berpenyiku

Hubungan antar sudut komplemenL:
Penyiku ∠α = ∠β
Penyiku ∠β = ∠α
Jumlah besar ∠α + ∠β = 90o

Sudut Berpelurus (Suplemen)

Hubungan antar sudut suplemen:
Pelurus ∠α = ∠β
Pelurus ∠β = ∠α
Jumlah besar ∠α + ∠β = 180o

Sudut-Sudut yang Terbentuk Oleh Dua Garis Sejajar dan Dipotong Sebuah Garis

Dua buah garis sejajar, yaitu garis g dan garis h, dipotong oleh sebuah garis yang tidak sejajar dengan keduanya. Dari perpotongan garis tersebut akan terbentuk sudut – sudut yang terdiri atas sudut sehadap, bertolak belakang, dalam bersebrangan, luar bersebrangan, sepihak, dan luar sepihak.