Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Satuan Jumlah Zat dan Alat Ukur


Mr C6H12O= (Ar C×6) + (Ar H×12) + (Ar O×6)
= (12×6) + (1×12) + (16×6)
= (72) + (12) + (96)
= 180

Kemudian, masuk ke dalam rumus molaritas.



Molaritas menyatakan jumlah mol suatu zat per liter. Molaritas ini dilambangkan dengan huruf “M” dengan satuannya molar atau M yang setara dengan mol/liter. Keuntungan menggunakan satuan molar adalah kemudahan perhitungan dalam stoikiometri karena konsentrasi dinyatakan dalam jumlah mol (sebanding dengan jumlah partikel yang sebenarnya).

Baca juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal Yang Benar

Selain itu, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan dalam menghitung jumlah zat sebagai berikut.

1. Konsentrasi larutan (mol/liter)

Konsentrasi larutan dapat ditunjukkan pada sebuah massa zat terlarut dan dapat dihitung jumlah zanya. Hal ini berdasarkan Satuan Internasionalnya yaitu mol per liter. Sebagai contoh, jumlah konsentrasi natrium klorida dalam air laut biasanya sekitar 0,599 mol/L. penyebutnya adalah volume larutan dan bukan pelarutnya. Dalam ilmu kimia, biasanya satuan mol/L dibaca juga sebagai molar dan dilambangkan dengan simbol M. Sebagai contoh pada setiap liter larutan urea (CH₄N₂O) 0,5 molar atau 0,5 M dalam air mengandung 0,5 mol molekul tersebut. Kuantitas ini berbeda dengan konsentrasi massa, yakni massa zat yang diinginkan, dibagi dengan volume larutan (misalnya, sekitar 35 g/L untuk natrium klorida dalam air laut).

2. Jumlah fraksi (mol/mol)

Konsentrasi pada molaritas perlu dibedakan dengan konsentrasi molarnya. Hal ini karena pada jumlah mol atau molekul zat yang diinginkan dibagi dengan jumlah total mol (molekul) dalam sampel larutan saling berhubungan. Dengan begitu, kuantitas ini dapat disebut dengan jumlah fraksi atau jumlah pecahan.