TA = tarif adjustment
Kkurs = koefisien perubahan kurs
Δ Kurs = selisih antara kurs baru dan acuan yang sesuai APBN
KICP = koefisien perubahan ICP
Δ ICP = selisih antara ICP baru dan acuan yang sesuai APBN
Kinflasi = koefisien perubahan inflasi
Δ Inflasi = selisih antara inflasi baru dan acuan yang sesuai APBN
Jika ingin menghitung pemakaian listrik sesuai daftar tarif listrik PLN, Anda hanya perlu mengalikan besar daya atau kWh dengan besaran daftar tarif listrik terbaru menurut golongan tarif Anda. Sehingga rumusnya adalah sebagai berikut:
Tagihan listrik tiap bulan = besaran daya yang dipakai x tarif listrik
Artinya semakin kecil daya peralatan listrik yang Anda pakai, maka akan semakin rendah tarif listrik yang Anda bayar.
Baca juga: Cara Menghitung Nilai Resistor
Patokan Perhitungan Tagihan Listrik PLN
Perlu diketahui bahwa PLN menggunakan patokan kWh atau Ribuan Watt per jam. Misalnya Anda memiliki AC ½ PK dengan besaran watt 350 Watt. Lalu AC ini digunakan selama 10 jam dalam sehari.
Untuk menghitungnya Anda harus mengalikan 350 Watt dengan 10 jam = 3.500 Watt. Lalu membaginya dengan 1.000 sehingga didapat hasil akhir 3,5 kWh. Artinya dalam sehari penggunaan listrik untuk AC di rumah Anda adalah sebesar 3,5 kWh. Jika ditotal selama 30 hari, maka hasilnya adalah 105 kWh.
Golongan Pelanggan Listrik PLN
Seperti yang Anda ketahui, pelanggan listrik PLN dibagi menjadi dua golongan. Yakni subsidi dan non-subsidi.
Jika listrik yang Anda gunakan di atas 1.300 VA maka Anda termasuk golongan non-subsidi. Biaya per kWh untuk golongan ini adalah 1.467,28. Sementara pelanggan dengan listrik di bawah 1.300 VA masuk dalam golongan listrik bersubsidi dengan biaya per kWh yang lebih murah karena disubsidi oleh pemerintah.
VA tersebut ditentukan saat Anda ingin melakukan pemasangan listrik PLN di rumah. Tentu saja penentuan VA ini harus sesuai supaya listrik yang mengalir ke rumah Anda cukup untuk menyalakan seluruh perangkat listrik yang Anda gunakan.