Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Cara Menghitung Tagihan Listrik Pulsa / Token


meteran listrik

Kebutuhan VA ini dihitung sesuai berapa Watt yang nyala secara bersamaan. Contohnya AC memiliki daya 400 Watt, kemudian hitung alat listrik apa lagi yang sering digunakan dan berapa watt-nya. Lebihkan sekitar 10-20% watt karena ada perangkat listrik yang memiliki daya angkat awal dengan watt yang lebih besar.

Contohnya jika kebutuhan listrik Anda adalah 1.000 Watt, maka naikkan 20% atau menjadi 1.200 Watt. Untuk itu Anda disarankan untuk memilih listrik dengan kapasitas lebih dari 1.200 VA supaya listrik rumah tidak “jeglek” atau “jepret”.



Menghitung Tagihan Alat Listrik

Sebagai gambaran cara menghitung total tagihan listrik, kita ambil contoh AC di atas. Dalam satu bulan AC rumah menghabiskan 105 kWh. Maka angka tersebut dikali biaya per kWh golongan non subsidi 1.467,28. Sehingga kita dapatkan total biaya Rp 154.000. Total ini merupakan biaya yang harus Anda bayarkan per bulan untuk pemakaian AC.

Akan tetapi selain tagihan di atas juga masih ada biaya lain. Seperti pajak 10% yang merupakan Pajak Penerangan Jalan (PPJ). Di samping itu juga ada biaya materai 3.000 setiap pembayaran tagihan listrik.

Rentang dalam Hitungan Watt Listrik Inverter

Dalam beberapa perangkat listrik yang memiliki teknologi inverter biasanya terdapat rentang Watt. Misalnya suatu AC memiliki daya listrik 380 Watt (280 – 650). Artinya daya minimum AC tersebut adalah 280 watt. Saat kondisi udara tidak terlalu panas inverter dapat menekan pemakaian listrik AC hingga 280 Watt.

Sedangkan saat cuaca panas penggunaan listrik AC inverter tersebut bisa mencapai 650 watt untuk menjaga suhu ruangan tetap dingin. Sedangkan rata-rata penggunaan listrik AC tersebut sekitar 380 watt.

Contoh Total Perhitungan Tagihan Listrik Pulsa / Token

Misalkan dalam sebuah rumah terdapat beberapa peralatan listrik yang digunakan. Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • Lampu 10 watt: 10 buah
  • AC 1 PK (750 watt): 3 unit
  • TV digital 150 watt: 1 unit
  • Setrika 250 watt: 2 unit
  • Mesin Cuci 300 watt: 1 unit
  • Lemari es 200 watt: 2 unit

Estimasi Konsumsi Pemakaian Listrik

Selanjutnya kita bahas berapa lama pemakaian peralatan listrik tersebut. Misalnya penggunaan listrik alat-alat listrik tersebut adalah sebagai berikut:

  • Lampu dinyalakan selama 16 jam. Artinya lampu menggunakan listrik sebanyak: 10 buah x 10 watt x 16 = 1.600 watt.
  • AC menyala selama 10 jam. Sehingga dapat diketahui total kWh pendingin ruangan adalah: 3 unit x 750 watt x 10 jam = 22.500 watt.
  • TV digunakan selama 10 jam. Sehingga dapat diketahui kWh televisi: 1 unit x 150 watt x 10 jam = 1.500 watt.
  • Setrika dipakai selama 2 jam dalam satu hari. Artinya total kWh setrika: 2 unit x 250 watt x 2 jam = 1.000 watt.
  • Mesin cuci dipakai dengan durasi 2 jam dalam satu hari. Total kWh mesin cuci adalah: 1 unit x 300 watt x 2 jam = 600 watt.
  • Lemari es digunakan selama 24 jam. Sehingga diketahui total kWh lemari es: 2 unit x 200 watt x 24 jam = 9.600 watt.

Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa total daya listrik setiap harinya adalah:

1.600 watt + 22.500 watt + 1.500 watt + 1.000 watt + 600 watt + 9.600 watt = 36.800 watt.

Lantaran nilai daya listrik total yang dibutuhkan adalah dalam satuan kW (1.000 Watt), maka kita perlu membagi hasil di atas dengan 1.000. Sehingga hasilnya adalah 36.8 kW. Setelah itu kita bisa menghitung berapa tagihan listrik dengan cara mengalikan total kWh dengan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang terpasang.

Setelah mendapatkan angka konsumsi listrik dalam satuan Kwh tersebut, tinggal kalikan dengan tarif dasar listrik per golongan. Contohnya jika TDL untuk daya 1.300 watt adalah Rp 1.410, maka dalam satu hari tagihan listrik rumah tersebut adalah: 36,8 kWh x Rp 1.410 = Rp 51.888.

Atau dalam 30 hari, maka total tagihan listrik tersebut adalah: Rp 51.888 x 30 hari = Rp 1.556.640.

Tentu saja perhitungan di atas hanya contoh saja. Anda bisa menyesuaikan perhitungan dengan pemakaian listrik harian di rumah Anda.

Perhitungan Listrik 1 Phase

perhitungan listrik 1 phase

Perhitungan Listrik 3 Phase

perhitungan listrik 3 phase

Keterangan

keterangan

Sebenarnya besaran biaya perhitungan pemakaian listrik tergantung kita sebagai penggunanya, oleh karena itu kita bisa berhemat dengan mematikan peralatan listrik yang tidak dipakai, seperti televisi menyala tetapi tidak ada yang menonton, pompa air menyala lupa dimatikan, lampu menyala di siang hari dan masih banyak lagi, setidaknya hal-hal tersebut dapat mencegah pemborosan akibat penggunaan listrik yang berlebihan.

Demikian ulasan tentang cara menghitung tagihan listrik tiap bulan dan semoga informasi mengenai cara menghitung tagihan listrik PLN per bulannya diatas bisa bermanfaat untuk kita semua terutama dalam hal menghemat konsumsi daya listrik.