Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Cara Menghitung ROI Sebuah Usaha Atau Perusahaan


ROI juga digunakan perusahaan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu proyek tertentu yang sedang dijalankan.

Seorang pemilik bisnis diketahui telah melakukan investasi uang untuk keperluan kampanye iklan, maka mereka akan melakukan proses analisis hasil penjualan dari iklan dan menggunakan hasil analisis tersebut untuk menentukan besarnya ROI. Apabila uang yang dihasilkan terhitung melebihi dari jumlah yang telah dikeluarkan, maka hal tersebut dapat dianggap sebagai ROI yang akan diterima investor.



Ketika Anda melakukan perhitungan untuk ROI tahunan, maka Anda akan mencari laba rata-rata dari yang telah Anda investasikan setiap tahunnya selama periode investasi. Hal tersebut akan sangat membantu Anda dalam menunjukkan seberapa besar keuntungan dari usaha tersebut, karena dalam formulanya ROI tidak termasuk kedalam periode holding investasi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi ROI

Sesuai dengan pengertian yang telah diketahui sebelumnya, bentuk dari rasio tingkat pengembalian suatu investasi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu tingkat perputaran aktiva dan profit margin. Sebelum menuju pembahasan lebih lanjut, Anda harus mengetahui terlebih dahulu masing-masing faktor yang  mempengaruhi ROI tersebut. Berikut penjelasannya: 

Tingkat perputaran aktiva

Tingkat perputaran aktiva ini dapat disebut juga sebagai tolok ukur kecepatan aktiva untuk menghasilkan seberapa besar tingkat pengembalian investasi dalam suatu periode.

Dalam melakukan penghitungan rasio, juga tergantung pada tingkat perputaran aktiva yang telah digunakan perusahaan untuk seluruh kegiatan operasional yang telah dilakukan. Terlepas dari hasil persentase yang diperoleh perusahaan tersebut bernilai positif atau malah negatif.

Sebagai contoh, pada suatu perusahaan mempunyai sebuah alat berat yang bernilai  Rp 500 juta dan alat tersebut digunakan untuk memproduksi sebuah produk tertentu. Maka, tingkat perputaran aktiva yang dimaksud adalah seberapa cepat alat berat itu dapat mengembalikan nilai yang telah diinvestasikan (pembelian) dengan cara menghasilkan produk jadi yang siap dijual.

Profit margin

Secara umum, profit margin didefinisikan sebagai kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan jika dibandingkan atas penjualan yang telah dicapai. Namun, lebih lengkapnya profit margin merupakan hasil yang didapat dari suatu penjualan dimana hasil tersebut diperoleh dari perhitungan selisih antara penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan (HPP), kemudian dibagi dengan penjualan bersih.

Rasio ini dapat menunjukkan bagaimana kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan pada tingkat penjualan tertentu dan juga dapat menilai kinerja manajemen perusahaan dalam mengendalikan berbagai pengeluaran yang telah dilakukan.

Dua faktor di atas juga ikut serta dalam mendukung tingkat pengembalian investasi. Dimana dua hal tersebut dapat mengontrol serta merencanakan bisnis untuk masa depan.

Apabila telah mengetahui faktor-faktor tersebut, besaran nilai ROI yang didapat bisa digunakan sebagai bahan acuan dalam mengambil suatu keputusan bisnis, misalnya melakukan ekspansi, akuisisi, merger, konsolidasi, dan lain sebagainya.

Konsep pengukuran ROI

Sebelum melakukan penghitungan ROI, Anda harus mengetahui terlebih dahulu rumus-rumusnya. Apabila rumus telah diketahui, ada langkah-langkah untuk mengaplikasikannya ke dalam perusahaan. Apa saja? Berikut langkah-langkah yang dapat dimulai:

  1. Setiap perusahaan memiliki rumus yang berbeda-beda dalam menghitung angka-angka yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Maka dari itu, penggunaan rumus yang pasti merupakan hal yang penting. Alangkah lebih baik, konfirmasi terlebih dahulu rumus keuangan perusahaan yang diperlukan, misal Harga Pokok Penjualan (HPP) atau biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut, serta biaya investasi dalam pemasaran dan pendapatan.
  2. Untuk seluruh anggaran yang telah disusun, tentukan juga batasan atau sasaran ROI. Dengan begitu, maka Anda dapat memantau serta mengontrol atas anggaran yang telah diinvestasikan.
  3. Langkah selanjutnya, apabila Anda telah menetapkan dan menghitung sasaran atau target laba tahunan yang didapat, hal yang perlu dilakukan adalah menetapkan anggaran untuk pemasaran. Dengan begitu, uang atau anggaran yang dikeluarkan tidak akan melenceng dari pos yang ditetapkan atau akan tepat jumlahnya dan sesuai dengan tujuannya masing-masing.
  4. Langkah terakhir yang harus Anda lakukan adalah mulailah menghitung ROI, kemudian teliti masing-masing pos dan lanjut untuk meningkatkan hasil yang telah atau ingin Anda dapatkan.

Cara Menghitung ROI

Nah untuk menghitung ROI bisa menggunakan rumus seperti dibawah ini :

ROI = ( Total Penjualan – Investasi ) / Investasi x 100%