Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Cara Menghitung ROI Sebuah Usaha Atau Perusahaan


Rumus ROI – Setiap membangun usaha kita harus benar-benar teliti dalam melihat peluang usaha yang paling menguntungkan dan memiliki peluang lebih besar untuk bisa mendapatkan uang.

Selain itu kita juga harus bisa menghitung apakah usaha tersebut memberikan keuntungan atau tidak. Itulah sebabnya kita harus tahu mengenai tingkat keuntungan atas investasi yang sudah dilakukan dalam berbisnis. Ini juga berlaku bagi investor sebelum memberikan dana dan harus mempertimbangkan tingkat ROI yang diberikan ke rekan bisnis.



Pengertian ROI

Dalam dunia bisnis, ROI merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi. Apalagi bagi Anda yang saat ini memiliki suatu bisnis tertentu. Lalu, apa yang dimaksud dengan ROI tersebut?

ROI dapat dijelaskan ke dalam beberapa definisi. Yang pertama, ROI (Return Of Investment) adalah rasio yang memperlihatkan hasil dari perhitungan jumlah aktiva perusahaan yang telah digunakan atau suatu ukuran yang menunjukkan seberapa efisiensi dalam memanajemen suatu perusahaan. Biasanya rasio ini diukur dengan persentase dan dalam rasio tersebut menunjukkan hasil pengendalian dari keseluruhan aktiva tanpa melihat sumber pendanaan.

ROI adalah merupakan singkatan dari return on investment atau ROR singkatan rate of return dikenal juga dengan istilah laba atas investasi ini merupakan rasio uang yang diperoleh atau hilang saat investasi, jumlah uang yang diinvestasikan.

Semua itu bisa disebut juga dengan bunga atau laba/rugi. Investasi uang ini bisa menjadi aset, modal, pokok, basis biaya investasi. Pada dasarnya ROI dalam bentuk persentase dan bukan dalam nilai desimal.

ROI tidak memberikan indikasi mengenai berapa lamanya suatu investasi. Meskipun begitu ROI sering dinyatakan dalam satuan tahunan atau disetahunkan dan juga untuk suatu tahun kalendar atau fiskal. ROI dikenal pula sebagai tingkat laba (rate of profit) atau hasil suatu investasi.

Selanjutnya, Return Of Investment (ROI) juga dapat didefinisikan sebagai bentuk rasio yang terdiri atas keuntungan maupun kerugian, dimana rasio tersebut merupakan hasil dari kegiatan menanam modal terhadap jumlah uang yang telah diinvestasikan sebelumnya. Penggunaan rasio ini rata-rata adalah sebagai bahan untuk mengevaluasi bagaimana tingkat efisiensi kegiatan investasi dengan cara melakukan pengukuran secara langsung jumlah yang dikembalikan dari biaya yang dikeluarkan untuk sebuah investasi.

Baca juga: Cara Menghitung Harga Pokok Produksi

Akan tetapi dalam berbagai macam kasus yang ada di lapangan, ROI sering digunakan sebagai cara cepat menghitung besaran nilai untuk suatu investasi. Misalnya, Anda sebagai calon investor ingin mengetahui terlebih dahulu seberapa besar potensi ROI dari suatu investasi tersebut sebelum Anda memberikan dana apapun kepada perusahaan yang menawarkan.

Dalam melakukan perhitungan atas potensi ROI pada keuangan perusahaan secara aktual, biasanya pembagian pendapatan atau laba tahunan perusahaan dengan jumlah investasi awal atau hingga saat ini juga ikut dilibatkan.

Selain itu, ROI juga dapat digunakan sebagai gambaran dari “biaya peluang”, atau biaya yang dikembalikan atau diberikan oleh investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.  Sebagai investor, tentu saja akan mengharapkan hasil ROI yang serupa atau lebih tinggi dari nominal uang yang sama yang telah diinvestasikan pada perusahaan tersebut.

Sebagai contoh, jika Anda sebagai pemilik bisnis yang telah menginvestasikan uang Anda di pasar saham, maka Anda dapat mengharapkan akan menerima pengembalian tahunan minimal 5% dari yang telah anda investasikan sebelumnya.