Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Tipe, Struktur dan Anatomi Otot Polos


Baca juga: Fungsi Otot Polos dan Cara Menjaganya Agar Berfungsi Normal

Kali ini akan ditampilkan materi mengenai tipe-tipe otot polos dan morfologinya di dalam tubuh manusia. Berikut pembahasannya.



Tipe-tipe otot polos

Otot polos dapat dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan bentuk serabut ototnya. Hal ini dapat diketahui bahwa tipe otot polos terdiri atas tipe otot polos multi-unit dan unit tunggal. Agar dapat memahami lebih dalam mengenai tipe otot polos, simak pembahasannya berikut ini.

1. Otot polos multi-unit

Otot polos multi-unit memiliki serabut otot polos tersendiri dan terpisah. Tiap serabut bekerja tanpa tergantung pada serabut lain dan sering kali dipersyarati oleh sebuah ujung syaraf, seperti yang terjadi pada serabut otot rangka.

Pada permukaan luar serabut otot polos multi-unit dapat memiliki bentuk seperti serabut otot rangka. Hal ini karena ditutupi oleh lapisan tipis yang terdiri dari atas substansi seperti membran basal. Lapisan ini tercipta dari campuran kolagen halus dan glikoprotein yang membantu menyekat serabut-serabut yang terpisah satu sama lain.

Serabut otot polos multi-unit memiliki sifat penting yang dapat berkontraksi dengan tidak bergantung pada yang lain dan pengaturan terutama dilakukan oleh sinyal syaraf.

2. Otot polos unit-tunggal

Pengertian otot polos unit-tunggal ini berhubungan dengan sistem kerja kontraksi, bukan berhubungan dengan serabut ototnya. Pada serabut otot polos unit-tunggal memiliki kontraksi bersama-sama sebagai suatu unit tunggal. Serabut-serabut biasanya tersusun dalam bentuk lembaran atau berkas dan membrane selnya berdekatan satu sama lain pada banyak titik sehingga kekuatan yang terbentuk dalam satu serabut otot dapat dijalarkan ke serabut berikutnya.

Morfologi otot polos

Secara anatomi, otot polos memiliki perbedaan signifikan dengan beberapa otot lainnya. Hal ini karena dari namanya sendiri otot polos tidak memiliki bentuk yang unik, melainkan hanya polos dan tidak memperlihatkan gambaran serat-lintang. Otot polos dasarnya memiliki aktin dan miosin yang bergeser satu sama lain untuk menghasilkan kontraksi. Akan tetapi, filamen-filamen itu tidak tertata dalam susunan yang teratur, seperti  pada otot rangka dan jantung sehingga tidak memperlihatkan gambaran serat-lintang.

Kandungan dalam otot polos didominasi oleh tropomiosin dan tidak memiliki troponin. Pada otot polos juga memiliki isoform aktin dan myosin, namun kandungannya berbeda dengan kandungan otot-otot lainnya. Selain itu, terdapat retikulum sarkoplasma di dalam otot polos, tetapi tidak berkembang dengan baik. Secara umum, otot polos mempunyai sedikit mitokondria dan sangat bergantung pada proses glikolisis untuk memenuhi kebutuhan metabolismenya.

Baca juga: Cara Menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh)