Profil dan Biodata Rhoma Irama, Raja Dangdut yang Berseteru dengan Habib Bahar bin Smith
--
Rhoma dalam bermusik bukan sekadar hiburan dan bernyanyi semata, ia menganggap dan memproklamasikan musiknya sebagai musik dakwah (Voice of Moslem) sejak 1973.
Selain dunia musik dan film, Rhoma Irama juga terjun ke dunia politik. Pada masa Orde Baru, ia menjadi maskot dan juru kampanye partai Islam, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Pemilu 1977 dan 1982.
Kehadiran Rhoma memberikan suara signifikan kepada partai berlambang kabah ini. Tentu saja, aktifnya Rhoma Irama di PPP membuat marah penguasa Orde Baru. Rhoma pun dicekal dalam bermusik, baik di beberapa daerah maupun tampil di TVRI.
Baca juga: Tragedi Terowongan Ijo Kisah Horor di Jalur Kereta Api Peninggalan Belanda yang Membelah Gunung
Rhoma ubah haluan. Ia akhirnya bergabung dengan Golkar, partai milik penguasa Orde Baru. Alhasil, ia menjadi anggota MPR mewakili utusan Golongan Seniman dan Artis dari Golkar pada tahun 1993.
Ia juga menjadi juru kampanye Golkar pada pemilu 1997. Sejak itu, ia dibolehkan kembali tampil di TVRI. Nama Rhoma kembali bersinar di pentas musik dangdut Indonesia.