Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Rantai Makanan di Sawah, Gambar, dan Contohnya


Di sisi lain, perubahan siklus rantai makanan dapat berubah apabila pada tahap penguraian tidak maksimal karena semakin sedikitnya jerami dan bahan organik lainnya (seperti pupuk kandang) yang membentuk unsur hara di sawah. Faktanya, bahan-bahan organik itu tidak hanya menjadi sumber hara, tetapi juga bisa menjaga kompleksitas jaring-jaring makanan di sawah.

Baca juga: Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Per Hari

Jaring-jaring Makanan Ekosistem Sawah

Jaring-jaring makanan merupakan bagian dari rantai makanan yang berhubungan dengan jalur untuk mengambil energi dan nutrisi pada organisme. Dalam suatu ekosistem, rantai makanan dapat tersusun dari beberapa bagian dan tidak hanya satu saja. Hal ini biasanya terjadi karena tumbuhan tidak hanya dimakan oleh satu organisme saja, melainkan beberapa organisme yang berperan sebagai konsumen primer.



Salah satu penerapan jaring-jaring makanan yang memiliki beberapa bagian adalah siklus rantai makanan ekosistem sawah. Berikut contohnya.

  1. Sawi dan bunga sepatu menempati tingkatan tropik 1 sebagai produsen.
  2. Ulat, tikus, dan belalang adalah konsumen sekunder atau konsumen I yang memakan produsen pada tingkat tropik II.
  3. Katak dan burung pipit merupakan konsumen primer atau konsumen II yang memakan konsumen sekunder pada tingkat tropik III.
  4. Elang sebagai konsumen puncak yang memakan burung pipit dan katak.

Dengan begitu, dapat disimpulkan dari jaring-jaring makanan tersebut terdapat 5 rantai makanan sebagai berikut.

  1. Bunga sepatu, ulat, burung pipit, dan elang.
  2. Sawi, tikus, dan elang.
  3. Sawi, belalang, katak, dan elang.
  4. Sawi, belalang, burung pipit, dan elang.
  5. Sawi, ulat, burung pipit, dan elang.

Adanya siklus rantai makanan yang tidak hanya terdapat satu rantai saja membuat banyaknya jaring-jaring makanan yang ada dalam satu ekosistem. Hal ini juga akan mempengaruhi aliran energi yang terjadi pada satu tingkat tropik ke tingkat tropik lainnya.

Hal ini akan mempengaruhi tercipatanya piramida makanan. Piramida makanan sendiri merupakan model yang menunjukkan aliran energi dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya di sepanjang rantai makanan.

Pada piramida di atas, setelah adanya produsen kita dapat mengetahui bahwa konsumen terdiri dari macam-macam organisme. Misalnya, pada konsumen II jika kita memusnahkan katak akan mengakibatkan populasi belalang meningkat karena tidak adanya pemangsa. Begitu pula apabila jumlah ular berkurang karena tidak ada makanan, belalang akan banyak yang mati karena jumlah rumput tidak bisa memenuhi kebutuhan makan belalang yang jumlahnya bertambah banyak.