Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Rantai Makanan di Sawah, Gambar, dan Contohnya


Ekosistem sendiri selalu berhubungan dengan rantai makanan karena dapat membentuk jaring makanan dan saling terkait satu sama lain. Sebuah rantai makanan dapat beragam dan jika memiliki rantai makanan yang besar akan mempengaruhi jaring makanan sehingga ekosistem akan stabil.

Baca juga: Komponen pada Ekosistem Kolam dan Contohnya

Pada sebuah siklus rantai makanan, kita dapat mengetahui unsur-unsur organismenya yang memiliki berbagai peran. Berikut akan diuraikan peran masing-masing organisme pada sebuah rantai makanan.



1. Produsen

Produsen menduduki tingkat tropik pertama dan tingkat produsen biasanya diduduki oleh organisme tumbuhan. Hal ini karena tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri atau dapat disebut sebagai organisme autotrof. Pada tumbuhan hijau, makanan diproduksi melalui proses fotosintesis di daun dengan bantuan sinar matahari.

2. Konsumen I

Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer. Konsumen primer biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Hewan herbivora akan menjadi konsumen I karena makananya berasal dari tumbuhan yang perannya sebagai produsen.

3. Konsumen II

Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder dan biasanya diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivor) dan seterusnya. Konsumen II akan mendapatkan makananya dengan cara memakan konsumen I.

4. Konsumen puncak

Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak. Biasanya, konsumen puncak merupakan hewan pemakan daging sehingga akan memakan hewan yang berada di konsumen II.

5. Dekomposer atau pengurai

Organisme pengurai atau dekomposer memiliki tugas untuk membentuk mata rantai terakhir dalam rantai makanan. Mereka memecah hewan dan tumbuhan yang mati dan mengembalikan nutrisi penting ke tanah. Biasanya, pengurai akan berperan apabila konsumen puncak telah mati. Contoh pengurai seperti jamur, bakteri, dan cacing, memiliki peran membusukkan semua makhluk hidup yang mati. Pembusukan itu akan menghasilkan unsur hara yang sangat diperlukan oleh tumbuhan untuk hidup.

Berdasarkan organisme yang hadir dalam rantai makanan, dapat kita simpulkan bahwa siklus rantai makanan ini merupakan siklus yang berulan dan keberadaan rantai makanan ini penting dalam membentuk keseimbangan alam.

Baca juga: Proses Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan

Rantai Makanan pada Ekosistem Sawah

Sawah merupakan salah satu ekosistem yang termasuk dalam ekosistem buatan. Sawah biasanya dibuat oleh manusia untuk menyiapkan lahan sebagai tempat menanam tumbuhan, seperti padi. Dalam sebuah sawah sendiri memiliki banyak unsur-unsur organismenya dan tidak hanya tumbuhan saja, melainkan banyak sekali komponen penyusunnya.

Komponen penyusun pada ekosistem sawah ini selanjutnya akan membentuk sebuah rantai makanan. Rantai makanan di sawah dapat bermula dari tumbuhan, seperti padi atau rumput. Selanjutnya, padi akan berperan sebagai produsen dan akan dimakan oleh hewan-hewan yang berinteraksi dalam ekosistem sawah.

Pada gambar di atas, dapat kita ketahui urutan rantai makanan di sawah sebagai berikut.

  1. Tanaman padi dimakan belalang.
  2. Lalu, belalang dimakan oleh katak.
  3. Katak kemudian dimakan ular yang hidup di sela-sela tumbuhan padi.
  4. Apabila ular mati, bangkainya akan diuraikan oleh jamur.

Dengan begitu, dapat dibuat bagan seperti padi (produsen) – belalang (konsumen I) – katak (konsumen II) – ular (konsumen puncak) – jamur (pengurai). Pengurai selanjutnya akan membusukkan bangkai menjadi unsur hara yang dapat dimanfaatkan padi untuk menyuburkan tanahnya. Hal ini akan menjadikan ekosistem sawah berupa sebuah siklus.

Selain berdasar siklus rantai makanan di atas, ekosistem sawah sebenarnya dapat berubah karena berbagai sebab. Perubahan ini biasanya muncul karena adanya ketidakseimbangan dalam ekosistem sawah. Misalnya, karena adanya tindakan pertanian dalam penggunaan pestisida untuk mengusir hama belalang. Sebenarnya, pemakaian pestisida dapat digunakan tanpa merusakkan keanekaragaman jaring makanan yang kompleks di sawah dengan menggunakannya tidak berdasar intensitas yang tinggi.