Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Persamaan Reaksi Kimia dan Cara Penyetaraannya Kelas 10 SMA


Pada kesempatan kali ini kalian akan mempelajari mengenai persamaan reaksi kimia. Berikut pembahasannya.

Persamaan Reaksi Kimia

Persamaan reaksi kimia dapat dimaknai sebagai sebuah proses yang didasari rumus kimia. Persamaan reaksi kimia dapat memberikan informasi dari akibat suatu proses reaksi dari identitas dan kuantitas suatu zat yang terlibat. Keterlibatan zat ini dapat terjadi akibat suatu perubahan yang terjadi atas proses yang terjadi, baik kimia atau fisika. Pada beberapa zat yang terlibat dalam reaksi dapat menjelaskan jumlah zat setelah reaksi dan dinamakan sebagai pereaksi atau reaktan.



Kejadian reaksi kimia pasti melibatkan rumus-rumus kimia. Pada rumus kimia sendiri terdapat indeks yang berupa angka dan ditulis dalam format subscript (berukuran kecil dengan posisi agak ke bawah). Indeks terletak pada sisi kanan simbol unsur atau kelompok atom unsur (gugus). Indeks menyatakan jumlah atom unsur atau kelompok atom unsur. Misalnya, Br2 menunjukkan terdapat 2 atom Br yang saling berikatan dan Fe(NO3)3 menunjukkan terdapat 1 atom Fe, 3 atom N, dan 9 atom O saling berikatan.

Saat terjadinya reaksi, terdapat persamaan reaksi yang dikenal dengan koefisien reaksi dan menjelaskan mengenai bilangan yang berada di sisi kiri rumus kimia. Koefisien reaksi berfungsi mengalikan jumlah semua atom dalam rumus kimia tersebut. Misalnya, 2SO3 menunjukkan terdapat 2 molekul SO3.

Perbandingan koefisien-koefisien reaksi menunjukkan perbandingan mol zat-zat yang bereaksi dalam reaksi kimia tersebut. Pada setiap reaktan dan produk perlu dituliskan wujud zatnya, seperti (s) yaitu padat (solid), (l) yaitu cair (liquid), (g) yaitu gas, atau (aq) yaitu larutan dengan pelarut air (aqueous) di dalam tanda kurung di sisi kanan rumus molekul masing-masing.

Penyetaraan persamaan reaksi kimia

Ketika melakukan penyetaraan persamaan reaksi kimia, dapat menerapkan hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa yang menyatakan bahwa massa sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Hal ini dapat memberikan informasi mengenai massa zat yang berbanding lurus dengan jumlah atom. Hal ini dapat memberikan keterangan bahwa jumlah atom sebelum bereaksi sama dengan jumlah atom hasil reaksinya.

Persamaan reaksi dapat disetarakan dengan memenuhi hukum kekekalan massa. Suatu persamaan reaksi harus dapat disamakan dengan jumlah atom yang digunakan oleh koefisien reaksi. Kemudian, persamaan reaksi yang jumlah atomnya sama dapat dikatakan sebagai persamaan reaksi sempurna atau persamaan reaksi setara.