Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Cara Menghitung Bunga Deposito Semua Bank


Keuntungan kecil

Keuntungan yang didapatkan dari deposito tidak selalu sebanding dengan jumlah uang yang telah didepositokan. Sebenarnya pihak bank telah memberikan keuntungan melalui bunga yang cukup besar. Hanya saja dibandingkan produk investasi lainnya, deposito masih tergolong produk investasi dengan keuntungan yang kecil.



Sebagai contoh, ketika Anda memutuskan untuk mendepositokan uang sebesar Rp 100 juta, lalu bunga yang didapatkan sekitar 5-6 persen saja (berdasarkan besaran bunga rata-rata dari deposito di beberapa bank di Indonesia).

Jika dihitung, dana sebesar Rp 100 juta yang telah Anda depositokan tersebut, bunga yang Anda peroleh hanya sekitar Rp 2 jutaan. Keuntungan ini pun juga belum dipotong biaya tambahan lainnya, termasuk pajak dan biaya administrasi.

Akan tetapi berbeda jika Anda memilih berinvestasi pada saham. Keuntungan yang Anda peroleh pada periode tertentu bisa jauh lebih besar dibandingkan dengan deposito.

Bisa terkena inflasi

Terjadinya inflasi setiap tahunnya, juga berpengaruh terhadap uang yang kita depositokan. Hal itu dikarenakan harga bahan pokok mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Alhasil nilai uang yang telah kita depositokan saat ini juga bisa mengalami perubahan pada tahun selanjutnya atau cenderung mengalami penurunan nilai.

Misalnya, pada saat ini Anda mendepositokan uang sebesar Rp 10 juta. Maka pada 3 tahun mendatang nilai uang Rp 10 juta tersebut tidak akan sama dengan nilai uang saat ini karena efek inflasi yang membuat harga kebutuhan pokok meningkat dan menurunkan nilai uang yang kita miliki.

Dipotong pajak

Pajak penghasilan (PPH) juga diberlakukan terhadap tabungan dalam bentuk deposito. Oleh karenanya kita diwajibkan membayar pajak setiap tahunnya. Biaya pajak PPh pada deposito juga tergolong cukup besar, yaitu sebesar 20 persen. Pajak PPh tersebut biasanya akan memotong bunga yang didapatkan oleh nasabah. Hal tersebut tetap berlaku meskipun bunga yang Anda dapatkan tidak terlalu besar.

Ada biaya penalti

Nasabah yang mendepositokan uangnya juga bisa terkena biaya penalti. Biasanya biaya penalti dibebankan kepada nasabah jika yang bersangkutan menarik depositonya sebelum tanggal jatuh tempo yang telah disepakati sebelumnya.

Nilai investasi tidak bertambah

Dalam deposito nasabah tidak terlibat secara langsung dalam pengelolaan uang yang sudah didepositokan. Dengan kata lain tidak ada cara lain untuk meningkatkan nilai investasi nasabah. Sehingga nasabah tidak dapat menargetkan adanya tambahan keuntungan dari investasi selain bunga yang diperoleh dari bank.

Perbedaan Deposito Dengan Tabungan

Secara umum deposito dan tabungan adalah dua hal yang saling berkaitan. Keduanya merupakan produk perbankan yang ditawarkan kepada masyarakat sebagai sarana menginvestasikan uang. Meskipun berkaitan, kedua produk tersebut sebenarnya memiliki perbedaan.

Maka dari itu lebih baik Anda mengetahui terlebih dahulu perbedaan dari tabungan dan deposito sebelum memutuskan memilih salah satu dari keduanya. Hal tersebut diharapkan agar Anda dapat memaksimalkan produk bank Anda pilih.

Agar mengetahui lebih lanjut mengenai perbedaan tabungan dan deposito, simak penjelasannya dibawah ini.

Bunga

Jika Anda memprioritaskan besarnya bunga, makan deposito merupakan pilihan yang tepat. Karena bunga yang diberikan pihak bank pada tabungan lebih rendah jika dibandingkan dengan bunga yang diberikan pada deposito. 

Sebagai contoh, ketika Anda menyimpan uang Anda dalam tabungan biasa, bunga yang didapat di bawah 1 persen. Sedangkan jika memilih mendepositokan uang Anda, maka bunga yang Anda dapatkan bisa sampai 7 persen. Jadi laba bunga pada deposito terhitung lebih besar dibanding dengan tabungan yang biasa.

Biaya administrasi

Pada tabungan biasa kita diharuskan untuk membayar biaya administrasi. Biasanya akan secara otomatis dipotong tiap bulannya dari saldo rekening. Lain halnya dengan deposito. Nasabah umumnya tidak dikenakan biaya administrasi. Hanya saja Anda diwajibkan membayar pajak penghasilan (PPh) setiap tahunnya.

Waktu penarikan

Penarikan pada tabungan biasa dapat dilakukan kapan saja tanpa ada batasan waktu. Namun pada deposito Anda tidak bisa melakukan penarikan secara mendadak sebelum jatuh tempo yang telah ditentukan, atau sesuai dengan tenor yang telah disepakati. Jika Anda terpaksa melakukan penarikan maka Anda harus membayar biaya penalti.

Jenis produk

Dilihat dari jenisnya, tabungan termasuk dalam jenis produk simpanan biasa dan deposito termasuk dalam jenis produk investasi. Dimana dalam berinvestasi memerlukan jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan sebelum kita bisa mendapatkan uang kita kembali. Pada dasarnya deposito sama seperti investasi reksadana, saham, atau properti. Hanya saja deposito lebih minim risiko.

Buku tabungan

Pihak bank akan memberikan buku tabungan dan ATM jika anda memilih menyimpan uang Anda pada tabungan biasa. Namun Anda hanya akan mendapatkan bilyet deposito jika Anda memilih deposito sebagai sarana menyimpan uang Anda. Bilyet tersebut dapat dijadikan bukti bahwa Anda telah pemilik uang yang telah didepositokan.

Deposito untuk investasi, tabungan untuk menabung

Rata-rata masyarakat memilih deposito sebagai sarana untuk menyimpan dana darurat, dana pendidikan, hingga dana masa depan. Alasannya deposito mempunyai risiko yang sangat rendah. Selain itu deposito cenderung mudah dipahami dibandingkan dengan berinvestasi pada saham, reksadana, atau bahkan obligasi.

Deposito merupakan langkah awal yang tepat bagi Anda yang baru mulai berinvestasi, maupun yang sudah berpengalaman dalam investasi. Karena deposito bisa dimanfaatkan sebagai diversifikasi produk investasi untuk meminimalisir terjadinya resiko.

Dilihat dari hal tersebut jelas bahwa deposito berbeda dengan tabungan biasa atau tabungan berjangka. Kedua nya bukan merupakan bentuk dari investasi. Sebab tabungan mempunyai  suku bunga yang kecil, penarikan dana yang fleksibel, dan adanya biaya administrasi tiap bulannya.

Tips Memilih Deposito Bank

Walaupun mempunyai risiko yang kecil, memilih deposito bank menjadi persoalan tersendiri. Terutama jika Anda merupakan pemula yang baru mulai belajar berinvestasi. Mungkin Anda sudah mengetahui bahwa sekarang ada cukup banyak bank yang menawarkan deposito kepada nasabahnya.

Hal tersebut terkadang membuat kita bingung ingin pilih yang mana. Ada beberapa parameter yang bisa kita pakai untuk menentukan deposito bank yang baik menurut kita. Berikut beberapa tips yang bisa Anda simak.

Pilih Bank dengan Reputasi Baik

Salah satu cara teraman untuk mendepositokan dana pribadi adalah dengan memilih bank yang terpercaya. Sehingga Anda yakin dana Anda aman dari risiko yang merugikan Anda. Selain itu pastikan bahwa bank tersebut memenuhi standar yang diatur oleh Bank Indonesia. Dan pastikan bank tersebut telah terdaftar dan diawasi oleh OJK.

Sesuaikan Jangka Waktu Deposito

Jangka waktu deposito cukup beragam. Mulai dari 1 bulan, 1 tahun, sampai 2 tahun. Maka dari itu kita perlu menentukan jangka waktu deposito sesuai kebutuhan, dengan memperhatikan suku bunga bank deposito.

Fitur yang Ditawarkan

Deposito ditawarkan dengan beberapa fasilitas. Seperti perpanjangan otomatis atau Automatic Roll Over. Anda bisa memaksimalkan fitur-fitur atau fasilitas yang ditawarkan oleh bank terkait deposito.

Cermati Bunga Deposito

Masing-masing bank mempunyai ketentuan tersendiri mengenai suku bunga yang diberikan kepada nasabah yang melakukan deposito. Semakin besar suku bunganya maka juga akan semakin besar keuntungan yang diperoleh nasabah. Anda bisa memilih bank yang bisa memberikan bunga lebih tinggi dari bank-bank lainnya.

Walaupun begitu Anda tetap harus berhati-hati jika suku bunga deposito yang ditawarkan oleh bank sangat besar. Atau lebih tinggi dari tingkat suku bunga yang ditentukan oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).

Perhatikan Biaya Lainnya

Masing-masing bank mempunyai aturan tersendiri mengenai deposito. Termasuk biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabahnya. Seperti yang sudah disinggung di atas, nasabah bisa terkena biaya penalti jika mengambil dana sebelum jangka waktu yang disepakati. Akan tetapi juga ada bank yang mengizinkan nasabah untuk mengambil simpanan tanpa bunga sebelum jangka waktunya.

Di sisi lain biaya administrasi deposito juga bisa berbeda-beda. Sehingga Anda perlu memperhatikannya, tak terkecuali pajak yang akan dipotong dari nilai deposito.

Baca juga: Cara Menghitung SHU Koperasi

Pilihan Deposito Terbaik

Di Indonesia ada cukup banyak bank yang bisa kita pilih untuk melakukan deposito. Jika Anda bingung ingin pilih yang mana, Anda bisa melihat referensi di bawah ini:

 BNI Deposito 

  • Setoran awal deposito rupiah Rp 10 juta 
  • Setoran awal deposito valas USD 1.000 
  • Suku bunga deposito rupiah sekitar 3% – 3,25%, dan 0,30% – 0,50% untuk deposito valas 
  • Dijamin LPS 
  • Tenor 1, 3, 6, 12, atau 24 bulan 
  • Dapat diperpanjang secara otomatis ARO, atau tidak otomatis Non-ARO 

Cara buka BNI Deposito: 

  • Mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening 
  • Menunjukkan asli dan fotokopi KTP/SIM/Paspor 
  • Untuk Badan Usaha ditunjukkan dengan bukti legalitas 
  • Menyetor uang pembukaan rekening. 

Deposito Berjangka BCA 

  • Setoran awal deposito rupiah Rp 8 juta 
  • Setoran awal deposito valas USD 1.000 
  • Jangka waktu 1, 3, 6, atau 12 bulan dan dipilih sesuai keinginan
  • Bisa diperpanjang otomatis ARO, non-ARO, dan ARO Plus 
  • Suku bunga sekitar 3% 

Cara buka BCA Deposito: 

  • Melengkapi dan menandatangani formulir pendaftaran 
  • Membawa dan menyerahkan fotokopi KTP/Paspor dan NPWP untuk WNI, atau KITAS/Paspor untuk WNA 
  • Memenuhi setoran awal minimum. 

Deposito Berjangka DBS Indonesia 

  • Setoran awal deposito rupiah Rp 10 juta 
  • Setoran awal deposito valas USD 10 ribu 
  • Suku bunga sekitar 3% – 4,05% 
  • Jangka waktu 1 hari sampai 36 bulan 
  • Dana bisa ditarik sebelum jatuh tempo tanpa biaya penalti 

Cara buka Deposito Berjangka DBS: 

  • Isi formulir permohonan rekening deposito berjangka dengan menghubungi pusat layanan nasabah Bank DBS Indonesia. 

Deposito BTN Ritel Rupiah 

  • Setoran awal deposito Rp 1 juta 
  • Suku bunga sekitar 3,50% sampai 3,75% 
  • Jangka waktu 1, 2, 3, dan 6 bulan 
  • Ada bilyet deposito (sertifikat) 
  • Bunga deposito dapat dipindahbukukan untuk bayar cicilan KPR, tagihan listrik dan telepon 

Cara buka Deposito BTN: 

  • Memiliki rekening tabungan BTN Batara untuk debet dan pencairan 
  • WNI 17 tahun, NPWP, surat keterangan domisili atau surat keterangan kerja 
  • WNA KITAS/KITAP 
  • Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening 
  • Menyetor uang dan menyerahkan dokumen kepada CS di kantor cabang BTN. 

Deposito BRI 

  • Setoran awal deposito rupiah BRI di kantor cabang minimal Rp 10 juta 
  • Setoran awal jika membuka rekening deposito melalui internet banking BRI minimal Rp 5 juta, maksimal Rp 100 juta 
  • Suku bunga sekitar 3,25% 

Cara buka Deposito BRI Rupiah: 

  • WNI membawa KTP/SIM/Paspor asli dan NPWP (jika ada) 
  • SIUP, NPWP, akte pendirian perusahaan dan perubahannya yang terakhir 
  • Kunjungi kantor cabang BRI terdekat.

Sekian yang bisa kami sampaikan mengenai cara menghitung bunga deposito dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan deposito. Semoga yang kami sampaikan di atas bermanfaat untuk Anda.