Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Membaca Dan Menulis Lambang Bilangan Bulat


Membaca Dan Menulis Lambang Bilangan Bulat – Ketika menulis, kalian pasti akan menggunakan huruf dan beberapa tanda baca untuk menyusun sebuah tulisan. Tanda baca biasanya dipakai dalam sistem ejaan dengan beberapa lambangnya, seperti titik, koma, titik dua, dan sebagainya. Namun, tidak hanya dalam sebuah tulisan saja yang membutuhkan lambang. Lambang juga dapat diterapkan dalam bidang ilmu matematika yang notabene berisi angka.

Lambang pada matematika biasanya digunakan pada sebuah operasi bilangan. Selain itu, lambang pada matematika dapat digunakan untuk menunjukkan keterangan mengenai bilangan bulat, dalam hal positif atau negatif. Matematikawan atau seseorang yang bergelut di dunia matematika tentunya akan sering menggunakan lambang atau simbol-simbol ini. Namun, sering kali mereka tidak menjelaskan lebih dalam mengenai maknanya karena menganggap semua orang telah mengetahuinya.



Pada pembahasan kali ini, kalian akan mempelajari mengenai cara membaca dan menulis lambang pada ilmu matematika, khususnya dalam penerapannya di bilangan bulat. Berikut penjelasannya.

Baca juga: Soal Cerita Bilangan Bulat Kelas 6 SD

Baca juga: Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat

Sejarah Lambang Bilangan Bulat

Lambang dapat disebut juga sebagai simbol. Lambang atau simbol dapat memiliki makna sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu. Lambang sudah hadir sejak lama dan tampak sama akrabnya disandingkan dengan huruf atau angka.

Pada abad ke-14, Nicole Oresme memiliki naskah yang mungkin menjadi salah satu penggunaan pertama lambang +. Kemudian, pada awal ke-15, di Eropa mulai mengenai penggunaan huruf P dengan garis di atasnya  (p̄, untuk più  atau lebih) yang dimaknai dengan plus, lalu huruf M (m̄, untuk meno atau kurang). Hal ini muncul pertama kali dalam singkatan matematika milik Luca Pacioli.

Kemudian, di tahun 1489 Johannes Widmann menyebutkan simbol – sebagai minus dan + sebagai mer yang berasal dari bahasa Jerman dan belum digunakan dalam sebuah penambahan dan pengurangan. Namun, mereka menggunakannya untuk menyebut kelebihan dan kekurangan.

Lanjut di tahun 1557 Robert Recorde merancang pula simbol sama dengan (=) dan dikenalkan di Inggris dengan melengkapi tanda plus dan minus.

Baca juga: Cara Membulatkan Bilangan Desimal Dan Contohnya

Lambang Plus Minus Bilangan Bulat

Apabila kita menyusun garis sebuah bilangan bulat tentunya akan mendapatkan susunan angka dari minus ke plus atau plus ke minus. Angka minus pada garis bilangan digunakan untuk menunjukkan bahwa angka tersebut hadir sebelum angka positif. (dilihat dari kiri)