Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Cara Menghitung Masa Subur Wanita Yang Benar


Menghitung Masa Subur – Bagi wanita yang sudah berkeluarga tentu menginginkan segera memiliki momongan, tapi yang paling penting adalah harus tahu kapan masa subur sehingga bisa lebih cepat untuk memiliki keturunan. Sebenarnya mengetahui masa subur wanita supaya cepat hamil tidak begitu sulit asalkan bisa menghitungnya.

Masa subur merupakan salah satu proses dimana sel telur dilepaskan dari ovarium menuju saluran indung telur. Pembuahan sendiri hanya bisa terjadi setelah ovulasi, jadi pada intinya Anda harus tahu kapan masa subur terjadi.



Perlu diketahui bahwa masa subur juga bergantung pada sirkulasi haid dan tentu setiap wanita tidaklah sama karena ada yang teratur namun ada juga yang terlambat. Nah pada kesempatan kali ini saya akan memberikan informasi mengenai bagaimana cara mengetahui masa subur wanita.

Apa itu Masa Subur?

Bagi seorang wanita, masa subur merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi dimana masa subur merupakan waktu yang paling subur atau yang paling berpeluang untuk terjadinya kehamilan. 

Jika kita membahas masa subur tentu akan berkaitan erat dengan ovulasi. Ovulasi sendiri merupakan proses pelepasan sel telur yang telah matang dari indung telur ke saluran tuba fallopi dan siap dibuahi.

Masa subur pada wanita terjadi setiap bulan, sama halnya dengan menstruasi. Dan rentang waktu masa subur ini terjadi ketika sebelum dan saat dalam masa ovulasi.

Jika pada masa ovulasi dan sel telur yang dilepaskan ini dapat dibuahi sel sperma, maka kehamilan bisa terjadi. Sedangkan jika tidak terjadi proses pembuahan oleh sel sperma, maka sel telur akan mati sehingga wanita mengalami menstruasi.

Setiap wanita memiliki masa subur yang berbeda-beda tergantung dari siklus menstruasinya. Dan begitupun dengan siklus menstruasinya, setiap wanita mempunyai siklus menstruasi yang berbeda-beda juga. Perlu dicatat, siklus menstruasi merupakan jarak yang dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari pertama pada menstruasi berikutnya. Secara normal, siklus menstruasi wanita berlangsung selama sekitar 21-35 hari. Namun siklus menstruasi wanita rata-rata selama 28 hari.

Proses Haid dan Masa Subur

Hari ke-1 siklus haid adalah hari pertama menstruasi. Dimana pada saat itu terjadi proses meluruhnya dinding rahim karena tidak ada pembuahan. Dinding rahim yang luruh ini keluar bersama darah melalui vagina.

Pada saat masa haid berlangsung, sel telur (ovum) akan berkembang kembali di dalam ovarium. Ketika sel telur sudah matang ovarium melepaskan sel telur tersebut dan siap dibuahi kembali. Peristiwa ini disebut sebagai ovulasi. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa peluang seorang wanita bisa hamil meningkat drastis 7 hari sesudah masa haid.

Kondisi tersebut dapat terjadi apabila seseorang mengalami haid selama 7 hari. Dan 7 hari setelahnya kemungkinan terjadinya kehamilan meningkat tajam karena terjadinya ovulasi. Hanya saja lain cerita jika durasi haid tidak 7 hari.

Meski demikian pada intinya kemungkinan hamil meningkat tajam saat terjadi ovulasi. Sedangkan ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum siklus menstruasi berikutnya. Sedangkan masa subur wanita umumnya terjadi sejak 3 hari sebelum terjadi ovulasi sampai 3 hari sesudahnya.

Di sisi lain Human Reproduction Journal menjumpai bahwa tingkat probabilitas kehamilan ini tertinggi pada 15 hari dan kembali lagi ke nol pada 25 hari. Dalam penelitian tersebut kemungkinan wanita berada dalam masa subur adalah sebagai berikut:

  • 2 persen pada hari ke-4 dari siklus haid
  • 58 persen pada hari ke-12 dari siklus haid
  • 5 persen pada hari ke 21 dari siklus haid

Sebuah penelitian juga menyebutkan bahwa wanita yang lebih tua maupun wanita dengan siklus haid teratur cenderung bisa hamil lebih awal dalam siklus mereka. Akan tetapi siklus haid sesekali bisa saja berubah dan hal tersebut normal terjadi.

Baca juga: Cara Menghitung HPHT

Waktu Ovulasi

Seperti yang sudah disinggung di atas, ovulasi merupakan salah satu fase dalam siklus menstruasi. Rata-rata masa ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum hari pertama haid pada siklus berikutnya. Akan tetapi, hal ini tergantung pada siklus haid masing-masing wanita. Jika siklus haid pendek, maka ovulasi bisa terjadi lebih cepat, misalnya beberapa hari setelah masa haid berakhir.

Menurut paparan dari Fertility Colaitation, wanita berpotensi besar mengalami hamil beberapa hari sesudah masa haidnya selesai. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut, seperti sel telur dan sel sperma hanya hidup di waktu yang relatif singkat. Berikut penjelasan selengkapnya: 

  1. Sperma hanya dapat bertahan hidup selama kurang lebih 3 hari.
  2. Setelah berhasil dilepaskan dari ovarium, sel telur hanya dapat dibuahi selama sekitar 24 jam (satu hari).
  3. Agar pembuahan berhasil dan segera tercipta embrio, maka sel telur dan sperma harus  segera bersatu di waktu yang tepat.

Bagi Anda yang merencanakan kehamilan, sangat disarankan untuk berhubungan pada masa subur atau bisa dimulai sejak 3 hari sebelum ovulasi hingga 3 hari setelah ovulasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk menghitung masa subur dan memperkirakan waktu ovulasinya.

Menghitung Masa Subur dengan Siklus Haid Teratur (Puncak Masa Subur)

Apabila anda adalah wanita yang siklus haidnya teratur yaitu 28 hari maka cukup mengurangi hari pertama haid yang berikutnya dengan 14 hari dan sudah bisa anda dapatkan masa suburnya.

Sebagai contoh misalnya saja hari pertama anda haid adalah tanggal 3 Mei. Berikutnya tambahkan dengan 28 dan itu adalah hari pertama haid anda selanjutnya.