Otot polos juga membantu mengatur tekanan darah dan aliran darah pada pembuluh darah arteri dan pembuluh vena.
Jaringan Otot Polos
Jaringan pada otot polos umumnya terdiri atas serabut-serabut kecil, berdiameter 1 sampai 5 mikro meter, dan panjangnya hanya 20 sampai 500 mikrometer. Otot polos memiliki prinsip kontraksi sama dengan otot rangka, namun pada dasarnya otot polos dapat memiliki kekuatan menarik yang sama antara pilamen myosin dan aktin. Hal ini menyebabkan kontraksi pada otot polos seperti pada otot rangka, namun susunan fisik bagian dalam serabut otot polos sangat berbeda.
Jaringan otot polos memiliki serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos dapat berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Refleks otot polos yang dirangsang akan memiliki reaksi lambat.
Ciri-ciri otot polos
Otot polos merupakan otot yang bekerja secara otomatis atas dasar perintah dari otak dan kebutuhan tubuh. Otot polos memiliki sebaran di seluruh tubuh, mulai dari saluran pernapasan, kandung kemih, rahim, hingga saluran pencernaan.
Berdasarkan namanya, otot polos merupakan otot yang berbentuk polos. Hal ini membedakan dengan otot-otot lainnya di dalam tubuh kita. Bila jaringan otot polos tersebut diamati dengan menggunakan mikroskop maka akan terlihat serabut-serabut yang homogen dan akan tampak polos atau tidak bergaris-garis.
Baca juga: Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Manusia
Baca juga: Zat Makanan yang Berfungsi Sebagai Sumber Energi
Baca juga: Zat Makanan dengan Energi Tertinggi Pada Satuan yang Sama