Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Menghitung Usia Kehamilan Manual Dan Kalkulator


Beberapa hal di atas merupakan hal yang bisa Anda lakukan selama hamil dalam rangka menjaga kesehatan diri dan janin. Selain beberapa tips di atas Anda juga bisa membaca referensi lainnya untuk memperoleh tips-tips tambahan. Atau Anda juga bisa bertanya-tanya kepada orang tua, keluarga, teman yang sudah pernah hamil dan melahirkan untuk memperoleh berbagai informasi bermanfaat seputar kehamilan.

Membaca referensi dari internet juga tidak salah. Akan tetapi Anda harus memastikan bahwa sumber yang Anda baca bisa dipercaya dan tidak memberikan informasi menyesatkan yang justru berbahaya bagi Anda dan janin.



Perkembangan Janin Selama Masa Kehamilan

Anda mungkin penasaran bagaimana janin tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu sampai lahir seorang bayi yang menggemaskan. Berikut adalah gambaran perkembangan janin dalam masa hamil.

Trimester Pertama

Bagi ibu hamil trimester pertama merupakan saat yang berisiko sehingga harus benar-benar menjaga diri. Akan tetapi di saat ini sel telur yang dibuahi mulai berkembang dan membentuk kantung yang di dalamnya terdapat embrio dan plasenta. Di saat tersebut sel darah janin mulai terbentuk, diikuti sel lain yang juga ikut berkembang, termasuk sirkulasi darah. Ini semua terjadi pada minggu ke-3 kehamilan.

Sedangkan di akhir minggu ke-4 tabung jantung janin sudah terbentuk dan mulai berdenyut hingga 65 kali per menit. Pada masa ini ukuran janin mencapai 0,6 cm atau lebih kecil dari satu butir nasi.

Di minggu ke-6 wajah janin mulai terbentuk dan mempunyai lingkaran besar untuk tempat mata, hidung, mulut, telinga, rahang bawah, hingga tenggorokan. Jika diperhatikan bentuk janin akan tampak seperti huruf C. Sedangkan minggu ke-7 tangan dan kaki mulai terbentuk dan ukuran rahim meningkat dua kali lipat.

Masuk minggu ke-8 sampai dengan ke-10 janin sudah melewati masa kritis dari perkembangan organ dan struktur tubuh. Di waktu ini janin mempunyai panjang hampir 3 cm. Di saat ini janin juga mulai banyak bergerak.

Masuk minggu ke-11 sampai dengan 13 otak bayi berkembang secara signifikan. Jari-jari mungilnya sudah bisa mengepal. Bahkan ginjalnya sudah mulai mengeluarkan urine. Sedangkan alat kelamin bayi mulai terbentuk di minggu ke-12. Di akhir trimester pertama ini panjang bayi mencapai sekitar 8 cm.

Trimester Kedua

Seiring dengan bayi yang terus berkembang dan semakin kuat risiko keguguran juga ikut menurun. Memasuki trimester kedua panjang bayi mencapai 9 cm dengan berat 42 gram. Tulang dan tengkorak yang sudah terbentuk sebelumnya juga semakin mengeras. Diikuti dengan indra pendengaran yang semakin meningkat.

Di minggu ke-14 sampai ke-15 bayi di dalam kandungan sudah mampu mendeteksi cahaya dan indra perasa juga mulai terbentuk. Lalu minggu ke-16 sampai ke-18 bayi mengalami pertumbuhan yang pesat. Sedangkan di minggu ke-19 bayi sudah bisa mendengar suara kita. Pada minggu ke-20 bayi akan lebih banyak menelan dan memproduksi kotoran.

Sementara minggu ke-21 sampai ke-22 bayi menjadi sangat aktif, dibarengi dengan tumbuhnya alis dan rambut di minggu ke-25. Minggu ke-26 bayi dapat menghirup sekaligus mengeluarkan cairan plasenta. Sedangkan memasuki minggu ke-27 bayi sudah bisa menutup dan membuka mata, hingga menghisap jari-jarinya. Bahkan bayi juga bisa mengalami cegukan.

Trimester Ketiga

Perkembangan bayi terus berlanjut sampai memasuki trimester ketiga. Di minggu ke-31 sampai dengan ke-33 rahim akan semakin membesar dan bisa membuat ibu hamil merasa nyeri ulu hati, sesak napas, hingga kontraksi palsu. Di minggu ke-34 sistem saraf pusat dan paru-paru bayi akan semakin matang.

Lalu memasuki minggu ke-37 ibu hamil akan sering mengalami keputihan dan kontraksi. Pada minggu ke-39 ada kemungkinan air ketuban pecah yang menandakan ibu hamil memasuki proses persalinan. Dalam beberapa kasus ibu hamil bisa mengandung sampai minggu ke-42. Di kondisi tersebut biasanya ibu hamil perlu menjalani prosedur induksi persalinan.

Hal-hal Seputar Kehamilan

Perbedaan Usia Kehamilan dan Usia Janin

Sebenarnya, usia kehamilan dan usia janin merupakan dua hal yang berbeda. Belum tentu jika seorang wanita hamil telah diketahui usia kehamilannya adalah 16 minggu maka usia janin juga 16 minggu. Hal itu disebabkan, usia janin lebih sulit untuk ditentukan lantaran tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan terjadinya pembuahan pertama kali. Sedangkan usia kehamilan dapat ditentukan dengan cara menghitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga kelahiran tiba.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penghitungan usia kehamilan tidak dapat diterapkan juga untuk menghitung atau mengetahui berapa usia janin yang sebenarnya. Jika Anda berkunjung kepada dokter kandungan atau bidan, mereka akan memeriksa dan mengira-ngira usia janin hanya berdasarkan pada usia kehamilan Anda melalui hasil USG.

Namun, yang perlu Anda ketahui apabila terdapat perbedaan antara usia kandungan dengan usia janin (berdasarkan hasil USG) merupakan hal yang normal, wajar, dan tidak perlu dikhawatirkan akan adanya masalah pada perkembangan janin Anda. Pada pemeriksaan selanjutnya, dokter akan memastikan perbedaan antara usia kehamilan dan janin tidak akan terlampau lebih jauh lagi.

Tentu saja, hal ini dapat membantu dalam menentukan HPL calon buah hati Anda sehingga Anda dapat melakukan persiapan lebih matang jauh-jauh hari dalam menyambut kelahiran buah hati Anda. Apabila Anda masih bertanya-tanya atau ragu terhadap usia kehamilan dan usia janin Anda, alangkah baiknya untuk segera membuat janji pada dokter kandungan Anda dan melakukan konsultasi atas keluhan Anda.

Jika Tidak Tahu atau Lupa Tanggal Haid Terakhir

Mengetahui tanggal menstruasi atau haid terakhir merupakan hal yang penting. Terlebih jika hal tersebut digunakan untuk menghitung usia kehamilan dan perkiraan akan terjadinya persalinan, baik persalinan secara normal maupun melalui operasi caesar. Apabila suatu ketika Anda lupa untuk mencatat kapan haid terakhir Anda, tentu hal tersebut akan menyulitkan dalam menghitung usia kehamilan Anda secara manual.

Jika Anda memeriksakan kehamilan pada dokter kandungan, biasanya dokter akan melakukan pengukuran panjang janin atau bayi dari ujung kepala sampai pantat (tulang ekor) melalui proses USG. Metode pemeriksaan ini dikenal dengan metode CRL (Crown Rump Length). Biasanya penggunaan metode ini dilakukan ketika usia kehamilan Anda sudah mencapai 6 hingga 14 minggu atau tergantung kondisi  masing-masing ibu.

Tingkat keakuratan informasi dari penggunaan metode CRL tersebut dinilai lebih tinggi jika dibandingkan dengan ketika Anda menggunakan cara manual dalam menghitung usia kehamilan Anda. Pada dasarnya, semakin dini Anda melakukan pemeriksaan USG akan semakin akurat pula untuk mengetahui berapa usia kehamilan Anda yang sebenarnya.

Selanjutnya, apabila usia janin Anda telah memasuki usia 14 minggu, maka dokter juga akan memeriksa perkembangan-perkembangan lain pada janin seperti:

  • Lingkar kepala
  • Diameter biparietal (ukuran tulang pelipia kiri dan kanan)
  • Pengukuran panjang femur (tulang paha)

Akurasi Prediksi HPL lewat Usia Kehamilan

Jika pada akhirnya tanggal kelahiran tidak sesuai dengan yang sudah diperkirakan sebelumnya, Anda tidak perlu heran ataupun bingung. Hal tersebut wajar terjadi karena dalam memprediksi hari perkiraan lahir (HPL) dengan cara menghitung usia kehamilan memang tidak selalu menjanjikan tingkat akurasi yang tinggi. Bisa saja lebih cepat, atau bahkan lebih lambat dari yang sudah diperkirakan.

Penghitungan usia kehamilan salah satunya bertujuan untuk memberikan gambaran kepada Anda mengenai seberapa jauh Anda telah menjalani masa kehamilan tersebut. Selain itu, yang harus Anda pahami adalah setiap kehamilan dari masing-masing orang tidak selalu sama, baik dari proses sampai dengan kelahiran si buah hati tiba.

Sebaiknya, hindari untuk terlalu memikirkan tepat atau tidaknya hitungan usia kehamilan Anda dengan cara manual seperti yang telah dijelaskan di atas. Jika Anda membutuhkan keterangan lebih jelas dan pertanyaan lain tentang cara menghitung usia kehamilan atau kapan hari perkiraan lahir buah hati Anda, maka segera konsultasikan hal-hal tersebut pada dokter kandungan yang menangani Anda.

Baca juga: Cara Menghitung Siklus Haid Tidak Teratur

Nah itulah tadi cara mengetahui berapa usia dari kandungan tersebut. Dengan begitu anda tidak perlu repot-repot datang ke dokter hanya untuk sekedar bertanya usia dari kandungan anda.

Sumber referensi artikel: alodokter.com