Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Cara Menghitung Skala Likert Dan Rumusnya


T x Pn

Keterangan:



T: total jumlah responden yang memilih

Pn: pilihan angka skor Likert

Kelebihan dan Kekurangan Skala Likert

Skala Likert memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya banyak digunakan oleh peneliti. Selain itu skala ini juga tetap mempunyai beberapa kekurangan.

Kelebihan Skala Likert

  1. Lebih mudah dibuat dibanding skala Thurstone.
  2. Memiliki reliabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan skala Thurstone untuk jumlah item yang sama.
  3. Memiliki item yang dinyatakan dalam beberapa respons alternatif.
  4. Dalam menyusun skala item-item yang tidak jelas menunjukkan hubungan dengan sikap yang sedang diteliti masih bisa dimasukkan ke dalam skala.
  5. Dapat memberikan keterangan yang lebih jelas dan nyata mengenai pendapatan atau sikap responden  mengenai isu yang dipertanyakan. Sebab jangka respons sangat besar.

Kekurangan Skala Likert

  1. Hanya dapat mengurutkan individu dalam skala, namun tidak bisa membandingkan berapa kali satu individu lebih baik dari individu yang lain. Sebab ukuran yang dipakai adalah ukuran ordinal.
  2. Terkadang total skor dari individu tidak memberikan arti yang jelas. Sebab banyak pola respons terhadap beberapa item akan memberikan skor yang sama.

Langkah Analisis Skala Likert

Supaya lebih paham, kita bahas langkah-langkah analisis dengan menggunakan skala Likert. Ada beberapa tahap utama yang harus dilakukan jika peneliti menggunakan skala ini. Berikut adalah tahapan yang bisa Anda pelajari.

Mengumpulkan Data

Langkah awal tentu saja adalah mengumpulkan data yang akan dianalisis. Caranya dengan memberikan angket yang sudah diisi dengan pertanyaan seputar suatu kondisi atau fenomena sosial.

Tahap ini mungkin terdengar sepele, namun sebenarnya yang menjadi tantangan adalah soal penentuan sampel dan jumlah responden. Kita perlu menggunakan sampel yang tepat, dengan jumlah responden  yang sesuai. Dengan demikian hasil dari analisis yang kita lakukan bisa lebih akurat.

Contoh

No Pertanyaan SS S N TS STS
1 Pemberian beasiswa terhadap mahasiswa berprestasi.          

Menjumlah Seluruh Data

Setelah data sudah berhasil dikumpulkan, kita bisa mengklasifikasikannya berdasarkan jenis jawaban yang didapatkan. Contohnya jawaban sangat suka dikumpulkan dengan responden yang juga menjawab sangat suka. Sesudah itu kita bisa menjumlahkan masing-masing jawaban.

Contoh

Dari 50 orang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi yang menjadi responden, diketahui rincian jumlah data seperti berikut:

  • Sangat setuju: 20 orang
  • Setuju: 5 orang
  • Netral: 5 orang
  • Tidak setuju: 15 orang
  • Sangat tidak setuju: 5 orang

Pemberian Bobot

Setelah seluruh data dijumlahkan, kita masih belum bisa mengolahnya. Sebab kita perlu memberikan bobot pada masing-masing jawaban. Contohnya poin atau bobot pada jawaban dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju adalah 5, 4, 3,  2, dan 1. Kemudian jumlah data tadi dikalikan dengan bobot, baru seluruhnya dijumlahkan.

Contoh

  • Sangat setuju: 20 x 5 = 100
  • Setuju: 5 x 4 = 20
  • Netral: 5 x 3 = 15
  • Tidak setuju: 15 x 2 = 30
  • Sangat tidak setuju: 5 x 1 = 5

Total skor = 170

Sedangkan jika ingin mengetahui skor maksimum, maka rumusnya adalah jumlah responden x skor tertinggi. Lalu untuk mengetahui skor minimum, digunakan rumus jumlah responden x skor terendah. Dari perhitungan ini kita bisa mengetahui interval penilaian.