Contohnya pada IP address kelas A secara teori memiliki 16 juta host komputer yang bisa terhubung. Hal tersebut tentu tidak efisien mengingat perusahaan besar sekalipun tidak akan membutuhkan host komputer sebanyak itu. Di sisi lain orang yang memakai IP kelas A umumnya tidak memakai host sebanyak itu, sehingga banyak sekali ruang kosong di dalam ruang IP address yang tersedia.
Maka dari itu diciptakan CIDR yang membuat alamat-alamat IP yang tidak terpakai untuk dipakai di mana saja. Dengan cara serupa, kelas C yang sebenarnya hanya mempunyai 254 IP address bisa dipakai sampai 32766 IP address. Silakan simak tabel di bawah ini.
|
|
Setelah membahas beberapa hal di atas, selanjutnya kita coba untuk menghitung subnetting. Seperti yang diketahui, IP address IPv4 terbagi menjadi tiga kelas. Yakni kelas A, B, dan C. Cara menghitung masing-masing kelas tersebut sedikit berbeda. Supaya lebih jelas berikut penjelasan selengkapnya.
Cara Menghitung Subnetting IP Address
Menghitung Subnet Mask Kelas C
- Network Address : 192.168.1.0/26 -> 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
- Jumlah Subnet = 2(pangkat)x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 2(pangkat)2 = 4 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2(pangkat)y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2(pangkat)6 – 2 = 62 host
- Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Alamat host dan broadcast = Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet | 192.168.1. | 192.168.1.64 | 192.168.1.128 | 192.168.1.192 |
Host Pertama | 192.168.1.1 | 192.168.1.65 | 192.168.1.129 | 192.168.1.193 |
Host Terakhir | 192.168.1.62 | 192.168.1.126 | 192.168.1.190 | 192.168.1.254 |
Broadcast | 192.168.1.63 | 192.168.1.127 | 192.168.1.191 | 192.168.1.255 |
Contoh Perhitungan Subnet Mask IPv4 Kelas B
- Network Address : 172.16.0.0/18 -> 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0)
- Jumlah Subnet = 2(pangkat)x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 2(pangkat) = 4 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2(pangkat)y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 2(pangkat)14 – 2 = 16.382 host
- Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
- Alamat host dan broadcast
Subnet | 172.16.0.0 | 172.16.64.0 | 172.16.128.0 | 172.16.192.0 |
Host Pertama | 172.16.0.1 | 172.16.64.1 | 172.16.128.1 | 172.16.192.1 |
Host Terakhir | 172.16.63.254 | 172.16.127.254 | 172.16.191.254 | 172.16.255.254 |
Broadcast | 172.16.63.255 | 172.16.127.255 | 172.16.191.255 | 172.16..255.255 |
- Network Address : 172.16.0.0/25 -> 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128)
- Jumlah Subnet = 2(pangkat)9 = 512 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2(pangkat)7 – 2 = 126 host
- Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
- Alamat host dan broadcast
Subnet | 172.16.0.0 | 172.16.0.128 | 172.16.1.0 | … | 172.16.255.128 |
Host Pertama | 172.16.0.1 | 172.16.0.129 | 172.16.1.1 | … | 172.16.255.129 |
Host Terakhir | 172.16.0.126 | 172.16.0.254 | 172.16.1.126 | … | 172.16.255.254 |
Broadcast | 172.16.0.127 | 172.16.0.255 | 172.16.1.127 | … | 172.16.255.255 |
Contoh Perhitungan Subnet Mask IPv4 Kelas A
- Network Address : 10.0.0.0/16 -> 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
- Jumlah Subnet = 2(pangkat)8 = 256 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2(pangkat)16 – 2 = 65534 host
- Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
- Alamat host dan broadcast:
Subnet | 10.0.0.0 | 10.1.0.0 | … | 10.254.0.0 | 10.255.0.0 |
Host Pertama | 10.0.0.1 | 10.1.0.1 | … | 10.254.0.1 | 10.255.0.1 |
Host Terakhir | 10.0.255.254 | 10.1.255.254 | … | 10.254.255.254 | 10.255.255.254 |
Broadcast | 10.0.255.255 | 10.1.255.255 | … | 10.254.255.255 | 10.255.255.255 |
Contoh Menghitung IP Address
Sebagai Network engineer pasti kita diwajibkan mengetahui pembagian IP Address pada sebuah jaringan. Untuk itu anda harus tahu mengenai konsep dasarnya dan juga cara menghitung subnetting / penghitungan ip address tersebut.
Anda bisa melihat angka-angka seperti digambar dibawah ini :
Setelah anda mengamati gambar diatas silahkan lihat dan coba jawab soal yang diberikan dibawah ini.
Sebutkan Host, Network ID, Broadcast, Subnet Mask ?
Contoh Soal 1 :
Sebutkan Network ID, Broadcast ID, Subnet Mask dan Host ID pada IP 192.168.100.80/25
Untuk menghitung Host ID. /25 = 32 -25 = 7
2^7 = 128
Berarti Jumlah Host ID = 128 Host
128 host ini nantinya dikurangi 2, yaitu untuk Network ID dan Broadcast
Untuk Menghitung Network ID (Host Pertama)
Network ID pada 192.168.100.80 = 192.168.100.0
Untuk Menghitung Broadcast (Host Terakhir)
Broadcast pada 192.168.100.80/25 = 192.168.100.127
IP Address yang bisa digunakan
192.168.100.1 – 192.168.100.126
Untuk Menghitung Subnet Mask
Subnet Mask pada 192.168.100.80/25 = 256 – 128 = 128
Maka Subnetmasknya adalah = 255.255.255.128
Contoh Soal 2 :
Sebutkan Network ID, Broadcast ID, Subnet Mask dan Host ID pada IP 20.20.0.22/22
Untuk menghitung Host ID. /22 = 32 -22 = 10
2^10 = 1024
Berarti Jumlah Host ID = 1024 Host
1024 host ini nantinya dikurangi 2, yaitu untuk Network ID dan Broadcast