Penjualan bersih = penjualan – (retur penjualan + potongan penjualan)
Menghitung Pembelian Bersih
Pembelian bersih mempunyai beberapa unsur yang perlu kita ketahui. Antara lain pembelian kotor, pengurangan harga, retur pembelian, dan potongan pembelian. Nilai pembelian bersih diperoleh dari penjumlahan pembelian dan ongkos angkut pembelian, lalu dikurangi jumlah retur pembelian dan potongan pembelian. Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung pembelian bersih:
Pembelian bersih = (Pembelian + ongkos angkut pembelian) – (retur pembelian + potongan pembelian)
Menghitung Persediaan Barang
Setelah menghitung pembelian bersih, kita perlu menghitung persediaan barang. Caranya dengan menjumlahkan persediaan awal dengan pembelian bersih. Atau jika dituliskan rumusnya adalah seperti berikut:
Persediaan barang = persediaan awal + pembelian bersih
Menghitung HPP
Jika tiga hal di atas sudah dihitung, baru kita bisa menghitung harga pokok penjualan. Nilai HPP bisa didapat dengan menjumlahkan pembelian bersih dan pembelian awal, lalu dikurangi dengan persediaan akhir dalam satu periode tertentu. Cara menghitung HPP sebagai berikut:
HPP = Barang tersedia untuk dijual – Persediaan Akhir
Keterangan :
Barang tersedia untuk dijual = Persediaan Barang dagangan awal + Pembelian bersih
Pembeliaan bersih = (Pembelian + biaya angkut pembelian ) – (ReturPembelian+ Potongan Pembelian)
Cara lain dalam menghitung Harga Pokok Penjualan:
- Persediaan barang dagangan awal (+)
- Pembelian barang dagangan (+)
- Beban angkut pembelian (+)
- Retur pembelian dan pengurangan harga (–)
- Potongan pembelian (–)
- Persediaan barang dagangan akhir (–)
Contoh Soal Harga Pokok Penjualan
PD Dwi Tirta, Lampung per 31 Desember 2011.
Persediaan barang dagangan (awal) Rp 10.000.000,00
Pembelian Rp 70.000.000,00
Retur pembelian dan PH Rp 1.000.000,00
Potongan pembelian Rp 2.000.000,00
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00
Persediaan barang dagangan (akhir) Rp 12.000.000,00
Ditanya : Hitunglah HPP?
Persediaan barang dagangan (awal) Rp 10.000.000,00 (+)
Pembelian Rp 70.000.000,00 (+)
Retur pembelian dan PH Rp 1.000.000,00 (–)
Potongan pembelian Rp 2.000.000,00 (–)
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00 (+)
Persediaan barang dagangan(akhir) Rp 12.000.000,00 (–)
Harga Pokok Penjualan Rp 66.000.000,00
Baca juga: Cara Menghitung Break Even Point
Yang Diperhatikan dalam Menghitung HPP
Perhitungan HPP memang terlihat mudah. Akan tetapi tetap saja kita harus menghitungnya dengan cermat. Karena HPP menyangkut harga barang yang nantinya dijual ke pasaran. HPP menjadi patokan dalam menentukan harga jual produk.
Apabila harga terlalu rendah maka perusahaan bisa mengalami kerugian besar. Sedangkan jika terlalu mahal produk bisa saja tidak sesuai dengan target pasar. Sehingga pada akhirnya perusahaan gagal memasarkan produk yang sudah disiapkan. Maka dari itu dalam menghitung harga pokok penjualan kita harus melakukannya dengan teliti, tepat, dan tidak boleh ada kesalahan.
Perhitungan HPP pada Perusahaan Manufaktur
Perhitungan HPP yang dijelaskan di atas berlaku untuk perusahaan yang bergerak di bidang dagang. Sedangkan untuk perusahaan manufaktur caranya sedikit berbeda dari rumus di atas. Sebab perusahaan manufaktur mempunyai perhitungan HPP yang lebih panjang dan harus melewati beberapa tahap sehingga hasil perhitungannya benar-benar akurat. Supaya lebih jelas berikut cara menghitung HPP pada perusahaan manufaktur.
Menghitung Bahan Baku
Langkah pertama adalah menghitung bahan baku yang dipakai. Yang perlu dihitung adalah bahan baku untuk proses produksi atau pembuatan produk tertentu. Bahan baku yang digunakan bisa dihitung dari penjumlahan persediaan bahan baku awal dengan pembelian bahan baku, setelah itu dikurangi persediaan bahan baku akhir. Rumus menghitung bahan baku seperti berikut:
Bahan Baku Yang Digunakan = Persediaan Bahan Baku awal + Pembelian Bahan Baku – Persediaan Bahan Baku akhir
Menghitung Biaya Produksi
Kita bisa mengetahui biaya produksi dengan menjumlahkan bahan baku yang dipakai dengan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead produksi. Rumus menghitung total biaya produksi adalah sebagai berikut:
Total biaya produksi = Bahan baku yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead produksi
Menghitung Harga Pokok Produksi
Langkah berikutnya adalah menghitung harga pokok produksi. Caranya adalah dengan menjumlahkan total biaya produksi dengan persediaan barang dalam proses produksi awal, lalu dikurangi dengan persediaan barang dalam proses produksi akhir. Rumus perhitungan harga pokok produksi adalah:
Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + persediaan barang dalam proses produksi awal – persediaan barang dalam proses produksi akhir
Ada dua metode pendekatan yang bisa dipakai untuk membuat laporan laba rugi dan harga pokok produksi. Yakni metode full costing dan variable costing.