Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Cara Membuat Ogive Dari Tabel Distribusi Frekuensi


Cara Membuat Ogive Dari Tabel Distribusi Frekuensi – Sebelumnya, kalian telah mempelajari mengenai berbagai variasi dalam cara penyajian sebuah data. Mulai dari penyajian data histogram, poligon, hingga ogive. Namun, dalam penyajian sebuah data tentunya akan dipengaruhi dengan data yang ditampilkan, baik itu data tunggal atau data kelompok.

Data dalam setiap kegiatan analisis memiliki peran penting karena berisi mengenai keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar dalam sebuah kajian. Informasi pada data tentunya akan mempengaruhi hasil sebuah penyajian, baik dalam penyajian menggunakan diagram atau hanya berupa angka-angka.



Pada pembahasan kali ini, kalian akan mempelajari mengenai data yang mempengaruhi penyusunan sebuah tabel distribusi frekuensi. Hal ini tentunya akan lebih memudahkan kalian dalam memilah data untuk disajikan menggunakan variasi diagram, khususnya ogive. Berikut penjelasannya.

Baca juga: Cara Membuat Ogive Di Excel

Baca juga: Cara Membuat Ogive Positif Dan Negatif

Pengertian Tabel Distribusi Frekuensi

Penyajian data memiliki maksud untuk mempermudah analisis data karena dalam sebuah penelitian, peneliti tidak mungkin akan menampilkan data yang belum diolah atau data mentah. Selain itu, dalam menyajikan data akan mempermudah perhitungan serta memudahkan pembaca untuk membaca hasilnya. Sebelum masuk ke bagian variasi penyajian data, terdapat hal penting yang perlu diketahui dalam mengolah sebuah data, yaitu membuat tabel distribusi frekuensi.

Sebuah tabel distribusi frekuensi dapat berisi data tunggal yang sering dinyatakan dalam bentuk daftar bilangan atau langsung menggunakan tabel. Tabel distribusi frekuensi tunggal biasanya digunakan untuk menyusun data yang relatif sedikit. Seperti pada contoh data berikut.

5, 4, 6, 7, 8, 8, 6, 4, 8, 6, 4, 6, 6, 7, 5, 5, 3, 4, 6, 6
8, 7, 8, 7, 5, 4, 9, 10, 5, 6, 7, 6, 4, 5, 7, 7, 4, 8, 7, 6

Susunan tabelnya menjadi berikut.

Nilai Frekuensi
3 1
4 7
5 6
6 10
7 8
8 6
9 1
10 1

Tabel distribusi frekuensi biasanya bersifat kumulatif sehingga berisi data yang berkelompok yang digunkan untuk menyusun data dengan kuantitas yang besar. Frekuensi dalam tabel dapat dijumlahkan atau dikurangkan dari satu kelas interval ke kelas interval lainnya dengan cara mengelompokkan datanya. Seperti pada contoh data berikut.

66 75 74 72 79 78 75 75 79 71
75 76 74 73 71 72 74 74 71 70
74 77 73 73 70 74 72 72 80 70
73 67 72 72 75 74 74 68 69 80

Data di atas dapat disusun menggunakan tabel frekuensi tunggal, namun akan dibuat sangat panjang sehingga tidak efektif. Oleh karena itu, data di atas perlu disusun menggunakan tabel frekuensi bergolong atau kelompok seperti berikut.

  1. Melakukan pengelompokkan ke dalam interval kelas yang sama, seperti 65 – 67, 68 – 70, dan seterusnya.
  2. Menghitung titik tengahnya dengan memperhatikan intervalnya.
  3. Tulis frekuensinya dan jumlahnya agar mempermudah dalam penyajian datanya.
Nilai Titik Tengah Frekuensi
65 – 67 66 2
68 – 70 69 5
71 – 73 72 13
74 – 76 73 14
77 – 79 78 4
80 – 82 81 2