Contoh Soal 1
Sedangkan untuk gambar dibawah ini skala yang paling pas atau berdekatan antara skala nonius dengan skala utama sudah ditunjukkan dengan tanda merah di gambar.
Cara membacanya yaitu nilai skala utamanya adalah 4,5 cm. sedangkan skala noniusnya adalah 0,1 mm. Jadi 2,5 cm + 0,6 mm = 2,56 cm.
Jangka sorong jika skala noniusnya berimpit dengan skala utama
Cara membaca di atas sangat gampang, yakni skala utama berada di angkat 6,2 cm. Kemudian angkat noniusnya diangka 2 dan berimpit di angkat 7 skala utama. Jadi cara membacanya adalah 6,2 cm + 0,02 cm = 6,22 cm.
Contoh Soal 2
Sebuah batu bata diukur ketebalannya menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran menunjukkan skala seperti pada pada gambar. Berapakah tebal batu bata tersebut?
Jawab:
Skala utama = 5,1cm
Skala vernier= 5 x 0,01 = 0,05cm
Tebal Bata= 5,1 cm + 0,05 cm = 5,15cm
Jadi, tebal batu bata tersebut adalah 5,15cm.
Contoh Soal 3
Suatu balok kayu diukur menggunakan jangka sorong dengan hasil pengukuran seperti gambar di bawah. Berapa tebal balok kayu ?
Jawab:
Skala utama = 7,2cm
Skala vernier= 12 x 0,01 = 0,12cm
Tebal Balok= 7,2 cm + 0,12 cm = 7,32cm
Jadi, tebal balok kayu tersebut adalah 7,32cm.
Contoh Soal 4
Ali mengukur diameter koin dengan jangka sorong dan diperoleh pembacaan seperti berikut.
Berdasarkan gambar di atas, tentukan hasil pengukuran diameter koin yang diperoleh Ali!
Jawab:
Perhatikan garis yang berimpit pada skala utama dan skala nonius berikut.