Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Memahami Cara Kerja Transistor


Cara Kerja Dan Fungsi Transistor – Dalam pelajaran yang berkaitan dengan elektronika, ada banyak sekali komponen yang bisa dipelajari. Hal ini membuat kita tahu bahwa sebuah perangkat elektronik dibuat dari begitu banyak komponen. Salah satunya adalah transistor. Pasti Anda pernah mendengarnya walaupun Anda bukan orang yang ahli di bidang elektronika.

Lalu apa itu transistor? Untuk menjawab pertanyaan tersebut kami sajikan pembahasan lengkap mengenai transistor. Kami bahas mulai dari pengertian dari komponen elektronika tersebut, fungsi, hingga cara kerja transistor. Silakan simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.



Pengertian Transistor

Transistor adalah salah satu komponen elektronika yang dipakai untuk beberapa keperluan. Mulai dari untuk stabilitas tegangan, penguat, sirkuit pemutus atau penyambung, modulasi sinyal, dan lain sebagainya. Transistor juga mempunyai julukan lain, yakni kran listrik. Sebab komponen ini bisa mengalihkan listrik yang akurat dari sumber listrik berdasarkan tegangan inputnya.

Transistor merupakan salah satu komponen aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor. Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, transistor juga mempunyai fungsi turunan lain yang bermacam-macam sesuai dengan desain rangkaian elektronika yang diperlukan.

Untuk beberapa perangkat jenis yang dipakai masih transistor tabung. Terlebih pada perangkat audio. Tujuannya tidak lain untuk memperoleh kualitas suara yang baik. Hanya saja konsumsi daya transistor jenis ini lebih besar. Alasannya untuk melepas elektron teknik yang dipakai adalah pemanasan filamen seperti pada lampu pijar.

Maka dari itu perlahan transistor tabung tergantikan oleh jenis lainnya, yakni transistor bipolar atau juga disebut Bipolar Junction Transistor (BJT). Transistor ini mempunyai dimensi yang cenderung lebih kecil. Tidak hanya itu, disipasi daya yang terjadi juga lebih kecil sehingga bisa bekerja pada suhu yang lebih dingin.

Dilihat dari rancangannya, umumnya transistor mempunyai tiga kaki atau tiga elektroda. Ketiga bagian tersebut antara lain basis, kolektor, dan emitor. Ketiga kaki trsebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Hanya saja ketiganya tidak dapat dipisahkan. Dapat dikatakan bahwa transistor ini merupakan keran arus yang bisa mengalirkan atau menghambat arus listrik sesuai dengan kontrol yang diberikan pada komponen tersebut.

Baca juga: Cara Menggunakan Multimeter

Sejarah Singkat

Komponen elektronika transistor ditemukan oleh William Shockley, John Bardeen, dan Walter Brattain di tahun 1947. Pada saat itu ketiga ilmuwan Fisika asal Amerika itu menemukan transistor bipolar.

Awalnya transistor ini dibuat untuk menggantikan tabung hampa yang sudah dipakai sejak lama. Seperti yang telah disebutkan di atas, tabung hampa pada dasarnya memiliki prinsip kerja yang mirip dengan transistor. Akan tetapi ukuran komponen yang memiliki nama lain vacuum tube ini lebih besar dibandingkan dengan transistor. Serta membutuhkan tegangan tinggi agar komponen tersebut bisa bekerja.

Tabung hampa memanfaatkan elemen cahaya sebagai filamen dan tegangan tinggi agar bisa bekerja. Berbeda dengan transistor yang memanfaatkan bahan semikonduktor yang lebih efisien sebab mempunyai ukuran fisik yang sangat kecil dan hanya membutuhkan tegangan rendah agar bisa beroperasi.