Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Konsep Dasar Stoikiometri dalam Konsep Mol dan Senyawa Lainnya Lengkap


Konsep Dasar Stoikiometri Dalam Ilmu Kimia – Stoikiometri menjadi salah satu pembahasan di bidang Kimia dan dijadikan materi dasar bagi anak-anak yang telah menginjak kelas 10. Materi stoikiometri menjadi materi wajib yang perlu dipahami untuk mempelajari Kimia karena merupakan dasar dari beberapa macam sub-sub bagiannya.

Pembahasan stoikiometri dalam dunia kimia berhubungan dengan penghitungan relasi kuantitatif rumus kimia dan persamaan kimia. Ilmu stoikiometri digunakan untuk mempelajari kuantitas produk dan reaktan dalam reaksi kimia. Konsep stoikiometri berasal dari hukum-hukum dasar di Kimia yang tercipta oleh pemikiran beberapa ilmuwan. Misalnya, hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum Boyle, hukum Gay Lussac, dan Hipotesis Avogadro.



Selain berdasarkan hukum-hukum kimia, pemahaman mengenai stoikiometri harus ditelaah berdasarkan konsep dasarnya. Pada kesempatan kali ini kalian akan mempelajari mengenai konsep-konsep dasar dari stoikiometri. Berikut pembahasannya.

Baca Juga: Satuan Jumlah Zat dan Alat Ukur

Baca Juga: Massa Jenis Baja dan Material Lainnya

Baca Juga: Tata Nama Alkohol IUPAC dan Trivial

Konsep Kimia Mengenai Stoikiometri

Stoikiometri merupakan bahasa serapan dari bahasa Yunani yaitu stoicheion yang memiliki makna unsur dan metrcin adalah mengukur. Stoikiometri menjadi ilmu yang mempelajari kuantitas produk dan reaktan dalam reaksi kimia. Dengan kata lain, stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi. Reaksi dikatakan termasuk reaksi stoikiometri apabila reaktan dalam reaksi habis seluruhnya.

Dalam mempelajari mengenai stoikiometri, perlu dipahami konsep-konsep dasarnya yang diterangkan sebagai berikut.

1. Massa Atom Relatif (Ar)

Massa atom relatif dapat dikatakan sebagai sebuah perbandingan massa suatu atom dengan 1/12 kali massa suatu atom isotop karbon-12 atau C-12. Isotop C-12 ini digunakan sebagai standar karena mempunyai kestabilan inti yang inert dibandingkan dengan atom lainnya.

2. Massa Molekul Relatif (Mr)

Berbeda dengan atom relatif, massa molekul relatif memiliki fungsi dalam mencari perbandingan massa satu molekul senyawa dengan 1/12 kali massa satu atom isotop karbon-12 atau C-12. Pembahasan mengenai molekul menjadi gabungan dari atom-atom suatu unsur. Jadi, Mr merupakan jumlah Ar atom-atom penyusunnya atau dapat dirumuskan dengan Mr = ΣAr.

3. Konsep Mol

Dalam konsep mol, satu mol suatu zat dinyatakan sebagai banyaknya zat tersebut yang mengandung 6,02 x 1023 buah partikel. Pada konsep hubungan mol dan jumlah partikel tersebut ditetapkan sesuai hipotesis Avogadro. Selain itu, massa satu mol suatu zat tersebut sama dengan Ar atau Mr yang dinyatakan dalam gram. Contohnya, Ar C = 12 sma maka massa molar karbon = 12 gram/mol.

Baca Juga: Sifat Besi Secara Kimia dan Secara Fisika

Baca Juga: Cara Menghitung Kalori Makanan Untuk Diet Sehat

Baca Juga: Pembahasan dan Cara Menentukan Pereaksi Pembatas

4. Molaritas

Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam setiap 1 liter larutan. Konsep molaritas ini sering dikaitkan dengan stoikiometri larutan. Besaran mol nantinya akan berguna dalam penghitungan konsentrasi moralitas. Moralitas berhubungan dengan ukuran kelarutan yang dapat dinyatakan pada jumlah mol suatu zat per volume larutan. Molaritas sendiri akan memiliki satuan molar yang setara dengan mol/liter.

Selanjutnya di sini akan dibahas konsep dasar perhitungan reaksi kimia dengan stoikiometri. Subjek stoikiometri melibatkan perhitungan kuantitatif berdasarkan rumus kimia dan persamaan kimia. Simak penjelasannya berikut di bawah ini,

1. Massa Molekuler dan Rumus Massa

Massa molekuler dan massa rumus adalah massa yang dinyatakan dalam massa atom (u) dari molekul individu dan unsur gabungan. Semua dihitung dari massa atom dalam rumus molekul atau rumus empiris molekul. Massa molekul hanya berlaku untuk senyawa molekul, rumus massa digunakan untuk senyawa ionik.