Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

Pembahasan dan Cara Menentukan Pereaksi Pembatas


Pereaksi Pembatas – Pereaksi pembatas berhubungan dengan suatu reaksi yang dapat dikatakan sebagai zat yang membatasi berlangsungnya suatu reaksi. Ketika salah satu reaktan habis dapat dikatakan reaksi telah selesai.

Sebuah reaksi biasanya tidak selalu menggunakan massa zat-zat reaktan (zat yang bereaksi) akan habis seluruhnya menjadi hasil atau produk reaksi. Akan tetapi, ada juga setelah selesai reaksi salah satu dari zat yang bereaksi akan tersisa karena tidak habis bereaksi.



Baca juga: Sifat Besi Secara Kimia dan Secara Fisika

Baca juga: Kelipatan Persekutuan Terkecil dan Contoh Soal

Agar reaksi terjadi secara secara sempurna maka perbandingan massa dari zat-zat pereaksi harus tepat sesuai dengan perbandingan koefisien pada reaksi setaranya.

Pada pembahasan kali ini akan dipelajari mengenai pereaksi pembatas. Berikut pembahasannya.

Pereaksi Pembatas

Zat pereaksi yang habis terlebih dahulu dapat disebut dengan pereaksi pembatas. Dari sisi stoikiometri penghitungan jumlah persisnya reaktan yang diperlukan menggunakan perbandingan mol yang tepat sesuai koefisien dalam reaksi setara.

Jika terdapat reaksi campuran dalam proporsi yang benar menurut stoikiometri menjadikannya salah satu reaktan akan habis sementara dan yang lain tersisa. Jadi, pengertian pereaksi pembatas adalah reaktan yang benar-benar habis terpakai dalam reaksi dan membatasi berlangsungnya reaksi.

Misalnya, reaksi A + B → AB yang dapat terjadi saat reaksi selesai, unsur A masih tersisa sebanyak 5 gr (tidak habis bereaksi), sedangkan unsur B habis bereaksi (tidak bersisa), maka dalam hal ini yang bertindak sebagai pereaksi pembatas adalah unsur B.

Misalnya, Jika 8 gram metana dibakar dengan 16 gram gas oksigen menurut reaksi berikut ini.

CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + H2O(g)

Tentukan senyawa yang menjadi pereaksi pembatas! (Ar C = 12, O = 16, dan H = 1)