Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

3 Jenis Cashflow yang Harus Dijalankan Oleh Sebuah Perusahaan


Jika ICF positif (+), ini berarti uang mengalir ke perusahaan. Jika ICF negatif (-), berarti uang keluar dari perusahaan. ICF yang positif terus menerus sebenarnya tidak baik karena berarti pemegang saham/pemilik harus tetap memasukkan modal untuk mendanai bisnis. ICF (-) yang negatif secara konsisten sebenarnya baik karena berarti perusahaan menghasilkan uang bagi pemegang saham.

3. Financing Cash Flow (FCF)

Financing Cash Flow adalah kas yang dihasilkan dari aktivitas hutang oleh pihak lain. Misalnya, pinjaman dari bank, pinjaman dari rentenir, pinjaman dari koperasi, dan pelunasan utang tersebut.



Pendanaan arus kas positif saat kamu menimbulkan hutang dan negatif saat kamu membayar hutang. Namun Arus Kas Pembiayaan dikatakan baik bila memiliki efek OCF positif, artinya uang yang masuk dari utang menciptakan peningkatan pendapatan. Sehingga perusahaan dapat membayar utang-utangnya.

Sebaliknya, OCF negatif berarti berbahaya karena uang yang masuk tidak akan menghasilkan keuntungan. Akibatnya, perusahaan tidak bisa membayar utangnya.

Baca juga: Cara Menghitung Persentase Kenaikan Dan Penurunan

Baca juga: Belajar Rumus Excel Dan Fungsinya Lengkap

Baca juga: Cara Menghitung Pesangon Karyawan (PHK)

Dari Penjelasan Di Atas Mana yang Lebih Penting Bagi Perusahaan?

Dari ketiga jenis arus kas tersebut, Operating Cash Flow (OCF) adalah yang terpenting dalam bisnis. Beginilah cara perusahaan melakukan aktivitas yang menghasilkan keuntungan dan mengubah keuntungan tersebut menjadi uang tunai. Dengan pertumbuhan kas ini, perusahaan dapat mengakumulasi modal dengan menambah aset. Selain itu, perusahaan dapat dengan mudah membayar pokok dan bunganya.

Jangan terkecoh jika ICF kita positif karena ini baru langkah awal seseorang mau berinvestasi dengan memberikan modal usaha. Namun uang tersebut tetap harus dikembalikan kepada pemilik ekuitas dalam bentuk dividen.

Hati-hati jika FCF kita besar, jika OCF negatif dan uang yang kita dapat dari hutang tidak bisa dikembalikan ke pemilik, berarti kita harus menjual aset untuk melunasi hutang. Kemudian jumlah aset berkurang, akumulasi modal tidak terjadi. Jika jumlah aset yang dimiliki ternyata lebih kecil dari nilai hutang, berarti perusahaan kita bangkrut atau bangkrut.

Mudah-mudahan, dengan memahami ketiga jenis arus kas ini, kita akan mengetahui cara mengelolanya dengan lebih baik dan efisien.