Jika Tautan Rusak atau Halaman Error,

Hubungi Halaman "Kontak Admin"

×

3 Jenis Cashflow yang Harus Dijalankan Oleh Sebuah Perusahaan


Arus kas sering disalah artikan dengan pendapatan. Sebenarnya kedua istilah ini adalah hal yang berbeda. Berikut penjelasan singkatnya.

Pendapatan itu menghitung jumlah uang yang masuk ke bisnismu, sementara arus kas menghitung jumlah uang yang masuk dan keluar.



Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa arus kas adalah pergerakan uang masuk dan keluar dari bisnismu selama periode akuntansi tertentu.

Baca juga: Jelaskan Hubungan Ilmu Budaya Dasar dengan Teknik Informatika

Baca juga: Cara Menghitung ROI Sebuah Usaha Atau Perusahaan

Baca juga: Contoh Laporan Cashflow Proyek Pembangunan

1. Operating Cash Flow (OCF)

Operating Cash Flow adalah kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan dalam hal pendapatan, pengeluaran, pendapatan dan biaya. Arus kas ini akan menggambarkan bagaimana perusahaan menghasilkan keuntungan dan mengubahnya menjadi uang tunai. Misalnya: penjualan tunai, uang muka, hutang jangka pendek, pembelian saham, pembayaran biaya utilitas (listrik, telepon, air), pengiriman barang, upah karyawan dan lain-lain.

Jika OCF positif (+) berarti perusahaan sehat, jika negatif (-) berarti perusahaan sakit atau merugi.

2. Investing Cash Flow (ICF)

Investing Cash Flow adalah uang yang timbul dari aktivitas investasi atau terkait dengan pembelian dan penjualan aset. Contoh: Jual beli properti perusahaan, jual beli saham di perusahaan lain, perusahaan investasi, deposito, emas, dll.